"Kalau begitu saya permisi dulu Bu Indri." Rayhan lalu melangkah keluar. Saat mencapai pintu, terdengar suara Bu Indri memanggilnya.
"Pak Ray...."
Rayhan menoleh. Dilihatnya wajah Bu Indri penuh kekhawatiran. Rayhan mengira itu karena file-file penting yang ada di laptop terkena virus dan mungkin tidak bisa diselamatkan.
"Iya Bu Indri?"
Sejenak, keduanya terdiam dan saling memandang. Sebuah desir aneh mendadak mampir di hati Rayhan. Dalam hati Rayhan mengeluh, "Ya Allah, sampai kapan aku tersiksa harus memandang wajah nan indah itu?"
Perlahan Bu Indri menundukkan wajahnya. Rona merah mulai merambat di pipinya.
"Nggak apa-apa. Cuma....usahakan file-file yang ada di laptop bisa dibuka kembali."
"Jangan khawatir Bu. Saya usahakan betul," kata Rayhan menenangkan.
"Permisi Bu Indri, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Bu Indri bersamaan dengan keluarnya Rayhan dari ruang kerjanya.
***