Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerbung | Engkaulah Puisiku (4)

2 Desember 2018   09:34 Diperbarui: 2 Desember 2018   10:07 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waalaikumsalam, makasih Pak Ray," kata Mita. Pandangannya mengikuti langkah kaki Rayhan yang berjalan keluar ruangan.

***

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, masuk."

Rayhan membuka pintu kantor Bu Indri.

"Bu Indri tadi mencari saya?" tanya Rayhan di ambang pintu.

"Oh, Pak Rayhan. Iya pak, saya perlu bantuannya nih. Silahkan duduk dulu, sebentar ya," kata Bu Indri sambil menunjuk kursi yang ada di depan mejanya.

Sejak Bu Indri menjadi Manager GA, Rayhan belum pernah masuk ke ruang kantornya. Biasanya, Bu Indri yang datang ke ruang IT bila ada inventaris IT kantor yang perlu dibenarkan atau bila kantor memerlukan pembelian barang-barang IT yang baru.

Ruangan itu tertata rapi, tidak seperti ruang kerja Rayhan yang sempit dan berantakan. Wangi parfum ruangan menyebar, membuat Rayhan yang melangkah masuk menjadi tambah grogi. Ah, kenapa sih dengan diriku ini, tanya Rayhan dalam hati.

Rayhan duduk di kursi depan meja Bu Indri. Matanya tak berani menatap langsung pada wanita berwajah anggun di depannya itu. Bu Indri sedang menulis sesuatu di buku catatan. Sebuah laptop yang terbuka di depannya menghalangi pandangan Rayhan.

Rayhan melihat tak ada sentuhan pribadi di meja Bu Indri. Tidak seperti Bu Wulan dulu yang mejanya penuh dengan foto-foto anak dan keluarganya. Di meja Bu Indri, hanya ada kalender meja, sebuah hiasan pendulum berisi 4 bola metal, dan sisanya tumpukan kertas-kertas laporan dan buku catatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun