"Maaf menunggu Pak Ray," suara Bu Indri mengagetkan Rayhan yang tengah menilai seperti apa kepribadian perempuan cantik di depannya ini.
"Nggak apa-apa Bu," kata Rayhan sambil tersenyum semanis mungkin.
"Ini loh Pak Ray, file-file saya di laptop nggak bisa dibuka. Yang Word sama Excell. Padahal kemarin masih bisa saya buka. Aduh, mana semua laporan kantor ada disitu," kata Bu Indri. Raut kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya.
"Mungkin kena virus Bu. Boleh saya lihat sebentar?"
Bu Indri kemudian menggeser laptopnya menghadap Rayhan. Rayhan perlahan mendekat. Aroma parfum lembut yang tadi diciumnya di pantry menyeruak kembali.
Laptop Bu Indri membuka di sebuah folder yang berisi banyak file Word dan Excel. Rayhan melihat file-file Word dan Excell-nya terduplikasi menjadi file bernama sama, tapi tanpa ekstensi.
"Kena virus ini Bu Indri. File-nya digandakan. Jadi file aslinya nggak bisa dibuka," kata Rayhan.
"Aduh, terus gimana Pak Ray? Bisa dikembalikan nggak?" tanya Bu Indri khawatir.
"Saya coba bersihkan dulu Bu. Mudah-mudahan file aslinya bisa diselamatkan. Boleh saya bawa laptopnya?"
"Silahkan. Kira-kira bisa selesai hari ini?"
"Saya usahakan Bu Indri, tapi saya nggak berani janji. Kalau belum selesai, nanti saya kerjakan di rumah biar besok bisa dipakai Bu Indri lagi," kata Rayhan menjelaskan dengan sabar. Ditutupnya laptop Bu Indri, kemudian Rayhan berdiri hendak berpamitan.