Dua minggu berlalu.
Bangku tua di taman kota itu sepertinya rindu dengan canda Zahra dan Krisna. Tak seperti malam-malam sebelumnya, taman kota tempat keduanya bertemu malam ini tampak sepi, lengang. Sesunyi hati Zahra sejak Krisna mendapat tugas di luar kota dan mengharuskannya menginap satu minggu disana.
“Hemmm,...gak ada kabar juga”. Apa dia lupa ya??
Atau,..jangan-jangan dia udah tidur” guman Zahra dalam hati, berharap secepatnya ada kabar dari Krisna.
Tak sabar menunggu, Zahra pun menelponnya.
“Huufftt,..tidak aktif !!!
Tidak biasanya dia mematikan HPnya begini. Ada apa ini,..Ada apa denganmu,Kris??” Zahra semakin gelisah.
20 menit berlalu,...
Zahra melunglai tersandar di bangku tua. Tak ada yang bisa dilakukannya lagi kalau situasinya sudah begini. Sempat terlintas di hatinya untuk beranjak pulang, daripada menunggu tanpa kepastian.
“Hemm,...yang lagi gelisah menunggu soulmatenya” sapaan suara lembut Krisna menyentakkan lamunan Zahra.
“Ihhh,..kamu, gak lucu tahu,..!! Kalau memang sudah gak mau dihubungi lagi, bilang dong,..!!!”