Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membaca Kedekatan Jokowi ke Prabowo pada Pilpres 2024

2 November 2023   19:46 Diperbarui: 3 November 2023   11:21 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedekatan Indonesia dengan RRT jelas tidak disukai oleh Amerika, yang menilai prosperity approach RRT sebagai debt trap (jebakan hutang).

Di sinilah dilema antara kebutuhan pinjaman dari RRT untuk program strategis dengan mewadahi kepentingan AS terhadap stabilitas kawasan.

AS melakukan set up siap mengantisipasi bila terjadi konflik bersenjata dengan RRT yang sangat berambisi menguasai Laut China Selatan dengan strateginya Grey War (Grey Zone Conflict).

Sejak tahun 2009, Presiden Obama pada kebijakan rebalancing menyatakan butuh kemitraan strategis dengan Malaysia dan Indonesia dalam wadah Indo Pacific dengan pendekatan security.

Menlu AS Blinken mengatakan bahwa diplomasi perlu "dilengkapi dengan pencegahan" dan "kekuatan dapat menjadi tambahan yang diperlukan untuk diplomasi yang efektif".

Selama ini Indonesia di bawah Presiden Jokowi mampu berselancar di antara dua kekuatan yang berebut hegemoni di kawasan Asia pasifik, khususnya Laut China Selatan dan Asia Tenggara yaitu Super Power (AS) dengan Great Power (RRT).

Indonesia memiliki MoU kerjasama Maritim dengan AS, antara lain mencakup kerjasama keamanan maritim sumber daya kelautan, konservasi dan pengelolaan perikanan serta keselamatan dan navigasi maritim. Juga adanya kerjasama kesehatan, investasi, perdagangan, infastruktur, perubahan iklim, dan transformasi digital.

Sementara sejak awal, PM Najib menolak dan digarap proxy clandestine hingga jatuh dan masuk penjara.

Ini yang dihitung Jokowi untuk masa depan Indonesia komplikasinya bisa menjadi baik tetapi juga menjadi buruk. Begitu pemimpin yang akan datang gagal paham dengan kondisi geopolitik kawasan, ada risiko di-Najib-kan (dilengserkan).

Kedekatan hubungan Jokowi dengan Prabowo terlihat dengan dipilih dan direstuinya Gibran sebagai Cawapres Prabowo.

Pada acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023), meminta masyarakat tidak berselisih berkepanjangan hanya gara-gara berbeda pilihan dalam pemilihan Pemilu maupun Pilpres di 2024 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun