Capres dalam pilpres jelas tergantung kepada parpol pengusung dan pendukung, sendiri atau koalisi yang butuh 25% suara nasional untuk mengajukan capres. Karena itu upaya terbaik ketiga capres  adalah menaikkan popularitas dan elektabilitas.Â
Komposisi parpol akan terbentuk dengan sendirinya bila elektabilitas Ganjar dan Anies masih memiliki nilai tawar. Posisi Prabowo sebagai Ketum Gerindra bisa dinilai paling kuat, hanya butuh koalisi parpol pendukung.
Sementara secara kasar penulis menilai peluang perorangan Prabowo lebih diatas dibandingkan Ganjar dan Anies, apakah begitu? Saat ini kondisi perpolitikan masih cair, belum mengental, walau ada upaya-upaya menyatukan capres dan cawapres.Â
Menurut Charta Politica, Ganjar paling kuat dipasangkan dengan siapapun akan menang. Misalnya, Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil 34,8 persen.Â
Di peringkat kedua, Anies Baswedan dengan AHY dengan 26 persen, dan Prabowo dengan Puan Maharani 19,2 persen, tidak tahu tidak jawab masih 20 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika. Indonesia, Yunarto Wijaya secara daring, Senin (20/12).
Simulasi kedua Ganjar dengan Erick Thohir 33,9 persen, Anies-AHY 26,2 persen, dan Prabowo-Puan 20,3 persen, undecided voters di angka 19,6 persen," Simulasi ketiga, Ganjar - Sandiaga Uno 36,3 persen. Anies Baswedan -Airlangga Hartarto 24,8 persen, dan Prabowo-Puan 18,7 persen.
Kesimpulan
Kondisi perpolitikan saat ini masih cair, walau parpol mulai mencari jodoh pasangannya. Untuk sementara diperkirakan Ganjar bila dipasangkan dengan salah satu tokoh yang sudah mempunyai elektabilitas cukup akan menjadi terkuat. Lawan Ganjar adalah Prabowo, tetapi dari simulasi bila berpasangan dengan Puan, Prabowo bisa kalah.
Siapa pasangan Prabowo terbaik untuk menyaingi Ganjar, penulis perkirakan Anies Baswedan. Lantas bagaimana strategi Ganjar bila melawan dua sosok yang elektabilitasnya tinggi itu, sosok yang tepat adalah Sandiaga Uno. Secara psikologis dari sisi 08, Â walau Prabowo kalah ataupun yang terburuk tidak maju, Sandiaga ini orangnya 08, aman sudah.
Sebagai penutup, pilpres kembali kepada teori King Maker, tergantung Pak Jokowi akan mengarahkan pendukungnya ke mana? Siapapun di antara Prabowo atau Ganjar yang didukungnya akan menang. Â
Sepertinya lebih ke Ganjar, sama-sama PDIP dan secara budaya, norma, etika sudah saling memahami. Meniru clandestine AS ("the next president is Ganjar?}, wallahualam. Â