Penutup
Aksi teror kelompok Jamaah Ansharut Daulah kini diawaki mereka yang berusia muda dan umumnya siap menjadi pengantin karena tercuci otaknya dengan faham berjihad.Â
Aksi teror tidak membutuhkan korban yang banyak, tetapi efek psikologisnya akan menimbulkan rasa takut yang amat sangat.Â
Pameo China mengatakan dalam aksi teror, bunuh satu maka 10 ribu orang takut, dibaca ulang bunuh satu maka ada 10 juta orang yang takut.
Kerugian utama dalam serangan teror, adalah apabila derajat kepercayaan terhadap aparat keamanan menurun. Di saat pengaruh negatif pandemi, rasa takut terhadap teror sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perekonomian.Â
Walau hanya seorang wanita berusia 25 tahun, ia bisa dan mampu menembus pengamanan Mabes Polri, artinya mereka mampu melakukan infilrasi. Sebaiknya jangan beri ruang mereka berkembang.
Sebagai saran, bukankah TNI kini memiliki Koopsus yang juga terlatih khusus menangani terorisme, rasanya akan lebih mantap bila disinergikan dengan Densus-88.Â
Ada ancaman hibrida yang sulit terbaca berasal dari luar negeri, bersifat strategis, walau kini belum dapat dibuktikan, the worst mereka bisa memainkan JAD atau jaringan terorisme lainnya sebagai proxy, maka kemampuan intelstrat Koopsus akan sangat bermanfaat.Â
Good luck, semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.
Penulis: Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H