JAD kemudian dibentuk oleh 21 organisasi teror yang mendeklarasikan kesetiaan pada negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), seperti Majelis Indonesia Timur dan Barat, Ikhwan Mujahid Indonesi fil Jazirah al-Muluk, Khilafatul Muslimin, dan lain-lain.Â
JAD ini dalam aksinya memiliki kaitan dengan pengeboman Surabaya pada tahun 2018, Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Dua anggota JAD diyakini telah melakukan serangan pisau pada Menko Polhukam Wiranto pada 10 Oktober 2019, yang mengakibatkan Wiranto dirawat di rumah sakit. Tiga orang lainnya, termasuk seorang Polisi, ditikam dan dilukai.Â
Serta kini pada Maret 2021 JAD melakukan pengeboman Makassar. Pada tahun 2017, kelompok ini telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.Â
Pada 31 Juli 2018, pengadilan di Jakarta Selatan membuat putusan yang melarang organisasi tersebut, yang memungkinkan penangkapan semua anggota dan organisasinya.
Namun, ISIS baru merekomendasikan "keamiran internal" Anshorut Daulah dan belum terstruktur formal karena dinilai belum memiliki wilayah dan militer (syaukah), sehingga belum bisa disamakan seperti di Irak, Suriah, Libya, Mesir, Yaman dan Nigeria.Â
Walaupun tokoh utama JAD, Aman Abdurrahman kini dipenjara dan sudah dijatuhi hukuman mati, tetapi hingga kini nampaknya masih terjadi perekrutan anggota baru, salah satunya melalui media sosial.Â
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pelaku pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, yang berinisal L adalah seorang pemuda kelahiran 1995, "milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan terorisme," katanya.
Kapolda Sulsel Irjen Polisi Merdysam mengungkapkan 20 orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) diamankan oleh tim Densus 88/Antiteror Polri, Rabu (6/1) pagi.Â
Dua orang di antaranya meninggal. Puluhan orang ini diamankan dari dua rumah yakni No 1 dan No 24 di kompleks Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar.Â
"Hari ini telah dilakukan penangkapan oleh tim Densus 88 terhadap jaringan teroris di kompleks villa mutiara biru. Ada 20 orang yang dua di antaranya lakukan perlawanan, meninggal dunia berinisial MR dan SA yakni mertua dan menantu," kata Merdysam didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Kombes Zulvan saat tiba di TKP, pukul 12.23 WITA.