Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Perlu Pemerintah Perhatikan dari Kemelut Partai Demokrat

18 Maret 2021   17:40 Diperbarui: 18 Maret 2021   17:52 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di kantor Kemenkopolhukam, Selasa (16/6/2020). (Humas Kemenkopolhukam via KOMPAS.com)

Kubu KLB memunculkan Moeldoko yang Purn Jenderal dan mantan Panglima TNI, masih aktif sebagai Kepala KSP.

Perang kedua belah pihak akan lebih ke arah psywar, di mana para tokoh KLB meyakini Moeldoko masih punya gigi dan jaringan di kalangan eks anak buahnya di TNI, mereka membayangkan dari rekam jejak jabatannya, Moeldoko bisa menjadi patron, kira-kira begitu.

Dari data pendidikan AHY, serta pendampingan sang ayah, AHY harus membuktikan mampu dan menang, ini medan tempur taktis. AHY juga harus menyelesaikan gangguan parsial gugatan dari Jhony Allen soal pemecatan.

Sebagai politisi muda, posisi AHY jauh lebih bagus dan realistis sebagai Ketum Parpol, dibandingkan beberapa tokoh muda lain yang hanya mengharapkan diusung parpol lain untuk maju pada 2024.

Inilah saatnya AHY terjun dalam persaingan bebas (kumite), agar dia mendapatkan sabuk hitam (DAN) serta bargaining power di politik. KLB, di lain sisi, jelas menguntungkan AHY yang menjadikannya semain populer muncul di media.

AHY harus hati-hati, yang dihadapi hanya serangan kudeta politik artinga ia jangan hanya berfikir ujian ini hanya ulah manusia, maqomnya harus ditingkatkan yaitu kedudukannya sebagai manusia di hadapan Allah yang sangat penting untuk mengetahui posisi dan tanggung jawab yang harus dia lakukan.

Sikapnya perlu andap asor, jangan tulak pinggang, ikuti saja serta pelajari jejak kesuksesan pak Jokowi yang sabar merakyat kemudian maqomnya meningkat dibuktikan ia diizinkan Raja Arab Saudi bersama dengan istri masuk ziarah dan berdoa kedalam ruang makam Rasulullah.

Secara logika menurut penulis peluang AHY menang besar.

Faktor penentu

Presiden Jokowi kini mulai menanyakan arah dan cara penyelesaian. Dijelaskan oleh Mahfud dan Yasona dasar pengambilan keputusan.

Presiden, menurut Menko Mahfud menegaskan bahwa penanganan masalah Demokrat sesuai aturan yang berlaku, agar tak memihak kubu mana pun. Ini menepis isu Moeldoko sudah direstui istana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun