Bak petir yang menyambarku malam itu, aku tak pernah terfikir mengalami kejadian seperti ini, aku bingung, ragu, namun aku juga senang, karena hari ini bertepatan dengan usiaku yang genap 24 tahun yang aku juga mentargetkan diri untuk menikah di usia ini.
"Terimakasih Mas Jamil yang sudah berprasangka baik terhadapku, terlebih berniat menjadikan aku istrimu, namun izinkan aku untuk berfikir selama satu pekan kedepan untuk memutuskan menerima lamaranmu atau tidak, semoga bisa membawa kebaikan bagi semuanya ya Mas" jawabku pada pernyataan Mas Jamil.
Dan Akhirnya keesokan harinya sampai sepekan kedepan aku semakin mendekat pada Allah untuk meminta petunjukNya agar diberikan pilihan terbaik, dan waktu sepekan ini aku gunakan untuk melihat siapa sebenarnya Mas Jamil, karena di kantor kami jarang berinteraksi.
Aku pun bertanya pada teman, pada atasan , juga pada bagian kepegawaian untuk lebih mengenal Mas Jamil
Dan pilihanku pun akhirnya menikah dengan Mas Jamil, keluarga kecil kami tinggal tidak jauh dari tempat kami bekerja, namun selanjutnya Mas Jamil meminta aku untuk berprofesi sebagai Ibu rumah tangga saja sedangkan Mas Jamil terus bekerja di perusahaan perdagangan export import milik Orang nomor empat terkaya di Indonesia ini
Diawal kami menikah Mas Jamil masih menjabat sebagai Staf Procurement saat ini sudah menjabat sebagai Direktur Operasional, posisinya saat ini yang sangat strategis bagi perusahaan membuatnya sering dinas keluar kota dan keluar negeri. Hal itu menjadi hal positif bagi aku dan anak-anak, karena kerap kali Mas Jamil mengajak kami untuk mengikuti perjalanan dinas nya. Mas Jamil yang kukenal adalah sosok pria bertanggung jawab, pekerja keras juga taat pada Tuhan Nya.
...
Suatu siang anak-anakku minta di belikan baju baru. Akhirnya kupaksakan diri dengan tubuh berbadan dua karena aku sedang mengandung anak ke empat untuk berangkat menemani mereka berbelanja di sebuah Mall di daerah Jakarta Selatan.
"Hay, kamu Anggi kan..?" sapa wanita berparas cantik bertahi lalat di wajahnya
"iya, aku Anggi.. kamu Shinta?" lanjutku menjawab dan bertanya pada sosok wanita itu
"kamu kemana aja Shinta.. aku kangen banget sama kamu, kita sudah 15 tahun ya tidak bertemu" ungkapku padanya