Shinta.. hadirmu selalu memberi warna di kehidupanku
Shinta.. aku tidak bisa hidup tanpamu
Shinta.. Aku Mencintaimu.. maukah kau menjadi kekasihku..?"
lantunan rayuan Ardi mengalun begitu saja di podium, sontak seluruh wisudawan wisudawatipun dibuat bingung, kaget, juga terhibur dengan adegan seorang pemuda kasmaaran itu. Tak berapa lama kulihat Shinta berlari keluar gedung acara menuju mobil Porsche miliknya, Kak Ardipun terdiam dan tersipu malu dan akhirnya turun dari podium Kejadian itu menjadi gunjingan di kampus kami selama 2 bulan, kasihan Shinta semenjak saat itu dia tidak pernah berkumpul lagi bersama teman-teman, ketika jam pelajaran usai, Shinta langsung pulang kerumah tanpa ada aktivitas di kampus. Namun Shinta dan Aku masih menjadi sahabat, bahkan orangtua kamipun juga sangat akrab sekali.
3 bulan setelah peristiwa Pernyataan cinta kak Ardi pada Shinta membuat semuanya berubah , temasuk peristiwa dipindahtugaskannya bekerja Ayah Shinta ke Negara Inggris karena pekerjaannya sebagai seorang diplomat. Semenjak saat itu aku tak tahu lagi kabar Shinta. Akun Facebook nomor telepon semua sudah tidak ada.
Hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun tak ada kabar dari Shinta sahabatku yang cantik itu,
sampai akhirnya aku menikah pun tidak dihadiri oleh Shinta, aku menikah dengan Jamil Susanto, Dia teman kantorku yang baik dan Sholih, yang membuat aku memutuskan menikah dengan nya adalah keberaniannya menghadap langsung ayahku untuk melamar aku. Mas Jamil , begitu aku memanggilnya, memang terkenal sangat pemberani, sekaligus bertanggung jawab diantara para karyawan di kantor ku, aku pun kaget ketika malam hari tanggal 20 April 2002 datang dengan Motor pabrikan Honda seorang diri. Aku juga tidak tahu dari mana dia tahu alamat rumah ku, saat itu yang kutahu Ayah sangat tegas dan bijak kepada anak-anaknya, termasuk ketika lamaran Mas Jamil datang, Ayah tidak serta merta mengiyakan
"Anggi.. sini Nduk, ada Nak Jamil nih, katanya teman kantormu " panggil Ayah untuk segera menemuinya di ruang tamu
" Iya Ayah" jawabku singkat
" Gini Nduk, Jamil ini katanya cinta sama kamu, dan berniat menikah dengan kamu ,nih lihat udah bawa cincin mau Ngelamar kowe Nduk" Penjelasan Ayah tentang kedatangan Mas Jamil
"Iya De' Anggi, memang dikantor kita jarang berinteraksi apalagi berkomunikasi, namun aku memperhatikan kamu setiap hari, dan kurasa kamu adalah calon Istri yang baik untuk anak-anak ku kelak, aku kerumahmu malam ini untuk melamarmu menjadi Istriku, apakah kamu bersedia de' ? " sambut Mas Jamil ikut memberikan penjelasan padaku tentang maksud kedatangannya