"Shinta... aku pulang duluan ya" kataku pada Shinta untuk memberitahukan bahwa aku mau pulang lebih awal karena ibu membuat menu spesial hari ini. Namaku Anggi, wanita yang kupanggil tadi namanya Shinta Purnamasari, dia sahabatku dialah sang bidadari kampus yang setiap hari selalu menjadi bahan pembicaraan para lelaki , seperti namanya yang hampir sama dengan artis Ita Purnamasari, dia memiliki tahilalat di bagian wajahnya,
sangat manis dipandang, alisnya tebal bagai semut berbaris, pipinya selalu merona terlebih lagi ketika terkena pancaran sinar mentari pagi.
Wanita cantik ini kukenal saat ospek, saat dia datang terlambat ketika kami para peserta ospek sudah rapi berbaris di lapangan kampus Fakultas Ekonomi. Shinta datang terlambat tanpa membawa sepatu hitam seperti diperintahkan kakak kelas kami kemarin.
"Hai Shinta ya?" ucapku sok akrab
"iya, aku shinta, ko kamu tahu namaku" kata Shinta ramah sekali
"maaf tadi aku mendengar pembicaraanmu saat telepon dengan Ibumu" jawabku
"oh... kamu mendengar ya.. baiklah tidak apa-apa, nama kamu siapa?" tanya Shinta padaku
"aku Anggi" singkat jawabku
Setelah kejadian itu kami jadi sering bersama, terlebih lagi ternyata kami searah jalan pulang dan rumah kami hanya terpisahkan 1 sungai besar yang memecah kota Jakarta. Kami selalu bersama ketika pulang pergi kuliah, mengerjakan tugas bersama, dan yang lebih mengasyikkan lagi kami berbagi cerita bersama Kisah menarik yang masih kuingat adalah kecantikan Shinta yang selalu menjadi buah bibir di kampus, banyak yang ingin menjadi kekasih Shinta dari mulai Mahasiswa tergaul, terpintar, terkenal, pun sudah menyatakan cinta padanya, namun tidak ada satupun yang berhasil mendapatkan Shinta sebagai kekasih.
Kak Ardi pemain basket yang gaul, pintar juga tampan pernah menyatakan cinta pada Shinta di depan podium saat acara wisuda kakak kelas di Kampus kami, saat itu Shinta dan aku berkesempatan menjadi tim Paduan suara acara Wisuda sedangkan Kak Ardi adalah salah satu peserta wisuda, karena dia adalah kakak kelas kami setelah tim paduan suara selesai menyanyikan lagu di menjelang akhir acara dengan sigap Ardi berlari ke depan podium panggung kehormatan itu lalu mengambil Microphone.
"Shinta.. wajahmu yang selalu berseri di hatiku
Shinta.. hadirmu selalu memberi warna di kehidupanku
Shinta.. aku tidak bisa hidup tanpamu
Shinta.. Aku Mencintaimu.. maukah kau menjadi kekasihku..?"
lantunan rayuan Ardi mengalun begitu saja di podium, sontak seluruh wisudawan wisudawatipun dibuat bingung, kaget, juga terhibur dengan adegan seorang pemuda kasmaaran itu. Tak berapa lama kulihat Shinta berlari keluar gedung acara menuju mobil Porsche miliknya, Kak Ardipun terdiam dan tersipu malu dan akhirnya turun dari podium Kejadian itu menjadi gunjingan di kampus kami selama 2 bulan, kasihan Shinta semenjak saat itu dia tidak pernah berkumpul lagi bersama teman-teman, ketika jam pelajaran usai, Shinta langsung pulang kerumah tanpa ada aktivitas di kampus. Namun Shinta dan Aku masih menjadi sahabat, bahkan orangtua kamipun juga sangat akrab sekali.
3 bulan setelah peristiwa Pernyataan cinta kak Ardi pada Shinta membuat semuanya berubah , temasuk peristiwa dipindahtugaskannya bekerja Ayah Shinta ke Negara Inggris karena pekerjaannya sebagai seorang diplomat. Semenjak saat itu aku tak tahu lagi kabar Shinta. Akun Facebook nomor telepon semua sudah tidak ada.
Hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun tak ada kabar dari Shinta sahabatku yang cantik itu,
sampai akhirnya aku menikah pun tidak dihadiri oleh Shinta, aku menikah dengan Jamil Susanto, Dia teman kantorku yang baik dan Sholih, yang membuat aku memutuskan menikah dengan nya adalah keberaniannya menghadap langsung ayahku untuk melamar aku. Mas Jamil , begitu aku memanggilnya, memang terkenal sangat pemberani, sekaligus bertanggung jawab diantara para karyawan di kantor ku, aku pun kaget ketika malam hari tanggal 20 April 2002 datang dengan Motor pabrikan Honda seorang diri. Aku juga tidak tahu dari mana dia tahu alamat rumah ku, saat itu yang kutahu Ayah sangat tegas dan bijak kepada anak-anaknya, termasuk ketika lamaran Mas Jamil datang, Ayah tidak serta merta mengiyakan
"Anggi.. sini Nduk, ada Nak Jamil nih, katanya teman kantormu " panggil Ayah untuk segera menemuinya di ruang tamu
" Iya Ayah" jawabku singkat
" Gini Nduk, Jamil ini katanya cinta sama kamu, dan berniat menikah dengan kamu ,nih lihat udah bawa cincin mau Ngelamar kowe Nduk" Penjelasan Ayah tentang kedatangan Mas Jamil
"Iya De' Anggi, memang dikantor kita jarang berinteraksi apalagi berkomunikasi, namun aku memperhatikan kamu setiap hari, dan kurasa kamu adalah calon Istri yang baik untuk anak-anak ku kelak, aku kerumahmu malam ini untuk melamarmu menjadi Istriku, apakah kamu bersedia de' ? " sambut Mas Jamil ikut memberikan penjelasan padaku tentang maksud kedatangannya
Bak petir yang menyambarku malam itu, aku tak pernah terfikir mengalami kejadian seperti ini, aku bingung, ragu, namun aku juga senang, karena hari ini bertepatan dengan usiaku yang genap 24 tahun yang aku juga mentargetkan diri untuk menikah di usia ini.
"Terimakasih Mas Jamil yang sudah berprasangka baik terhadapku, terlebih berniat menjadikan aku istrimu, namun izinkan aku untuk berfikir selama satu pekan kedepan untuk memutuskan menerima lamaranmu atau tidak, semoga bisa membawa kebaikan bagi semuanya ya Mas" jawabku pada pernyataan Mas Jamil.
Dan Akhirnya keesokan harinya sampai sepekan kedepan aku semakin mendekat pada Allah untuk meminta petunjukNya agar diberikan pilihan terbaik, dan waktu sepekan ini aku gunakan untuk melihat siapa sebenarnya Mas Jamil, karena di kantor kami jarang berinteraksi.
Aku pun bertanya pada teman, pada atasan , juga pada bagian kepegawaian untuk lebih mengenal Mas Jamil
Dan pilihanku pun akhirnya menikah dengan Mas Jamil, keluarga kecil kami tinggal tidak jauh dari tempat kami bekerja, namun selanjutnya Mas Jamil meminta aku untuk berprofesi sebagai Ibu rumah tangga saja sedangkan Mas Jamil terus bekerja di perusahaan perdagangan export import milik Orang nomor empat terkaya di Indonesia ini
Diawal kami menikah Mas Jamil masih menjabat sebagai Staf Procurement saat ini sudah menjabat sebagai Direktur Operasional, posisinya saat ini yang sangat strategis bagi perusahaan membuatnya sering dinas keluar kota dan keluar negeri. Hal itu menjadi hal positif bagi aku dan anak-anak, karena kerap kali Mas Jamil mengajak kami untuk mengikuti perjalanan dinas nya. Mas Jamil yang kukenal adalah sosok pria bertanggung jawab, pekerja keras juga taat pada Tuhan Nya.
...
Suatu siang anak-anakku minta di belikan baju baru. Akhirnya kupaksakan diri dengan tubuh berbadan dua karena aku sedang mengandung anak ke empat untuk berangkat menemani mereka berbelanja di sebuah Mall di daerah Jakarta Selatan.
"Hay, kamu Anggi kan..?" sapa wanita berparas cantik bertahi lalat di wajahnya
"iya, aku Anggi.. kamu Shinta?" lanjutku menjawab dan bertanya pada sosok wanita itu
"kamu kemana aja Shinta.. aku kangen banget sama kamu, kita sudah 15 tahun ya tidak bertemu" ungkapku padanya
" tuh kan benar, kamu Anggi... tetap tidak berubah ya, namun sekarang kamu sudah punya Tiga anak ya,... wow.. mau empat ya... keren kamu Anggi" jelas dengan takjub Shinta sambil melihat perutku yang sudah membesar
Akhirnya aku dan shinta bercengkerama, bernostalgia, membicarakan hal-hal indah dulu yang pernah kita lewati bersama, sambil kubebaskan anak ku bermain di Arena bermain. Sampai pada saat nya Shinta bercerita ternyata dia belum menikah, dia sibuk megejar karir nya di dunia perbankan di kota London. Namun tidak disangka, bahwa pertemuan kami siang itu merupakan waktu yang pas sekali yaitu 2 hari sebelum acara pernikahan Shinta, namun di hari pernikahan nya itu aku tidak bisa hadir dikarenakan Mas Jamil sedang tugas ke Luar kota, aku tak sanggup jika harus bepergian sendiri seperti siang ini.
Hari pernikahan Shinta pun tiba, dan sialnya aku benar-benar lupa untuk meminta no. Kontaknya, dia hanya memberikan alamat rumah yang ku tahu persis letaknya ternyata bersebelahan dengan toko bunga langgananku di daerah Kemang Jakarta Selatan.
Esok harinya kakak ku datang bersama Istrinya, ya memang mereka suka berkunjung untuk melihat keadaan ku dan anak-anak, biasanya juga mereka bermain bersama ke dua anaknya yang seusiaan dengan anak-anakku. Karena ada kakakku akhirnya aku izin sebentar untuk keluar rumah, Kusempatkan pergi sebentar kerumah Shinta besama anak Sulung ku si Dino. Berangkatlah kami menuju rumah Shinta dengan membawa Kado yang sudah kupersiapkan sejak kemarin.
"Hai Shinta.. maaf ya, aku tidak bisa hadir kemarin di pesta penikahanmu" maaf ku pada Shinta
"iya Anggi, tidak apa-apa.. aku juga lupa mengabari kamu kalau aku juga mengadakan pesta kebun dirumah hari ini, ko bisa tepat sekali ya kamu hadir di hari ini. Benar-benar cocok perasaan kita" ucap Shinta
Ternyata hari ini dirumah Shinta sedang diadakan pesta pernikahan lagi, yang kali ini lebih privat, alhamdulillah ternyata feelling aku hadir pas dengan acara ini.
" mana suamimu Shinta? Jangan-jangan kamu menikah dengan Kak Ardi ya, seorang pia tampan nan atletis yang menyatakan cinta padamu saat acara wisuda" tanya ku penasaran
"hehehe... kamu masih ingat saja dengan Kak Ardi" jawab Shinta
Tiba-tiba Dino minta diantarkan ke Toilet, karena sejak semalam dia memang diare, aku pun minta izin ke Shinta untuk memakai toilet rumahnya, Tak kusangka saat menuju toiet aku bertemu Kak Ardi, benar ternyata dugaan ku. Kak Ardi lah yang berhasil mendapatkan hati sang Wanita Cantik mempesona di kampus ini.
" hai kak Ardi, selamat ya atas pernikahannya, maaf aku baru bisa hadir hari ini" ucapku pada Kak Ardi
"hmm" Kak Ardi hanya menjawab dengan senyuman
Dino sudah selesai dari toilet rumah Shinta, sambil menuju kebun tempat acara berlangsung aku melawati ruang tengah rumah Shinta yang indah, terlihat banyak pajangan-pajangan khas dari kota London.
"Ibu... itu kenapa ada poto Ayah bersama dengan tante Shinta" ucap Dino
"apa sih kamu bilang Dino" ucapku
Sambil kulihat dengan jelas ada Foto pernikahan Mas Jamil di ruang tamu rumah Shinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H