Mohon tunggu...
Pradnya Alifiyanti
Pradnya Alifiyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hai, saya Pradnya. Saya merupakan seorang pelajar SMA, yang kalau sedih tiba-tiba bikin cerita sedih xixixixi....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelitaku

20 November 2024   15:31 Diperbarui: 20 November 2024   15:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

  "Kenapa Mbak Ati minta maaf? memangnya selama ini ada apa Mbak? ibu sama ayah masih hidup kan? atau sudah meninggal? atau gimana mbak?..." 

  "Jadi gini non, setelah non Fya pergi merantau perusahaan Tuan mengalami bangkrut, dan pada saat itu Tuan sama Nyonya sudah tau kalau non Fya sudah punya toko sendiri. Tuan sama Nyonya bangga sama non Fya, sampai akhirnya rumah keluarga non Fya disita oleh bank, dan Tuan sama Nyonya memilih untuk menjadi pengemis" 

  "Mbak Ati...." 

  "Yang sabar ya non, kalau non Fya gak mau dengerin lagi, Mbak Ati akan simpen ceritanya Tuan sama Nyonya"

  "Lanjut Mbak, saya pengen tau"

  "Selama Tuan dan Nyonya menjadi pengemis, mereka selalu dijebak non. Tuan sama Nyonya juga pernah di sekap dan Nyonya saat itu hendak dibunuh oleh orang-orang yang menyekap Tuan dan Nyonya. Kemudian kemarin Nyonya datang kesini untuk menitipkan surat ini" 

  Fya membuka surat itu dan membacanya. Fya seketika menangis sejadi-jadinya. Rasa menyesal memenuhi hati dan benaknya. Surat itu berisi tentang kata-kata yang seolah akan terjadi perpisahan antara dirinya dan orang tuanya. Namun itu bukan hanya sekedar surat, tapi kejadian itu nyata. Orang tuanya telah meninggalkannya beberapa jam yang lalu.

  Fya merasa putus asa dengan semuanya. Fya berlari hingga berada di dekat sungai yang airnya mengalir sangat deras.

  "Bu... Yah... Kenapa kalian meninggalkan Fya sendiri di dunia yang keras ini?, kenapa kalian tega sama Fya, Fya pengen nyusul kalian, Fya sekarang mau bunuh diri aja" 

Dan kemudian Fya melompat ke dalam sungai. Mbak Ati dan Al yang mengejar Fya tak bisa menghentikan tindakan Fya. Sebab saat mereka sampai di dekat sungai, sudah terlihat dara

h yang mengalir bersama air sungai. Mereka menduga bahwa itu adalah jasad Fya dan mereka berdoa agar Fya tenang disisi Tuhan Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun