Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Tips Beretorika "Logos", "Ethos", dan "Pathos" sebagai Pendidik

22 Januari 2024   23:55 Diperbarui: 3 Maret 2024   01:55 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Seorang pengajar di kelas. (DOK. Kemendikbudristek via kompas.com)

Bagaimana pendidik dapat mengembangkan kebijaksanaan logis dalam pengajaran mereka, sejalan dengan peringatan Rabindranath Tagore bahwa "A mind all logic is like a knife all blade. It makes the hand bleed that uses it"? 

Untuk menjelajahi lebih dalam konsep logos dalam pendidikan, mari kita refleksikan sepuluh pertanyaan yang merangsang pemikiran dan memicu kesadaran terhadap penggunaan logika dan argumen rasional dalam proses pembelajaran.

(3 Tips Beretorika
(3 Tips Beretorika "Logos", "Ethos", dan "Pathos" sebagai Pendidik/Dokumen Pribadi)
  1. Bagaimana pendidik dapat mencapai keseimbangan yang tepat antara kejelasan logika dan kepekaan terhadap kebutuhan emosional murid, seiring dengan peringatan Tagore tentang bahaya logika yang terlalu tajam?

  2. Apa artinya memiliki "mind all logic" dalam konteks pengajaran, dan bagaimana penggunaan logika dapat membentuk fondasi pengetahuan yang kokoh bagi murid-murid?

  3. Bagaimana pendidik dapat memanfaatkan data, fakta, dan argumen terstruktur dengan baik untuk menyampaikan pelajaran dengan efektif, tanpa mengesampingkan kepentingan aspek emosional dan sosial murid?

  4. Mengapa penting bagi seorang pendidik untuk merancang pendekatan yang seimbang antara logika yang kuat dan kepekaan terhadap kebutuhan emosional dan sosial murid-murid?

  5. Bagaimana pemahaman bahwa "keseluruhan pikiran yang hanya terfokus pada logika bisa menjadi tajam dan melukai" dapat membimbing pendidik dalam menyampaikan materi dengan kecerdasan emosional?

  6. Apa peran analogi, ilustrasi, dan perbandingan logis dalam memperkuat pengajaran logos, dan bagaimana pendidik dapat memanfaatkannya secara efektif?

  7. Mengapa membantu murid-murid membangun hubungan logis antar konsep-konsep menjadi esensial dalam proses pengajaran, dan bagaimana pendidik dapat melibatkan murid secara lebih aktif dalam pembentukan struktur pengetahuan yang utuh?

  8. Bagaimana kesadaran akan kompleksitas proses pemahaman setiap murid dapat membimbing pendidik dalam memilih pendekatan yang sesuai untuk mencapai pemahaman yang mendalam?

  9. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun