Mohon tunggu...
Pijar88 Hd
Pijar88 Hd Mohon Tunggu... lainnya -

tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Nyata Gadis Dua Jiwa

4 Oktober 2014   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:23 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami saling berpandangan.

Suara gemericik air yang jatuh memecah ketegangan kami.

“Tadi kita hanya salah lihat Ran, mungkin fikiran kita sendiri yang mengkondisikan sesuatu dan akhirnya terlihat di depan kita” Aku mencoba menghibur Wati.

Wati terlihat lebih tenang.

Hujan di luar semakin deras. Suara titik-titik hujan terdengar keras menimpa atap asbes.

***

Hari beranjak malam, Hujan baru saja berhenti. Wati dan bayinya telah tertidur pulas. Aku sudah berbaring lama di ranjang tetapi mataku tak juga dapat kupicingkan. Radio kecil sudah kumatikan tetapi suara angin yang menderu malah mengganggu pendengaranku. Kubuka jendela kamar untuk melihat suasana di jalanan luar, Gerimis masih menyisakan titik-titik di bias lampu jalan yang remang. Kulihat beberapa pedagang mendorong gerobak. Langkah-langkah mereka tampak terburu-buru. Aku keluar rumah untuk memesan makanan kepada salah satu pedagang itu.

Hujan telah benar-benar berhenti.

“Bang, abaaang….!” Teriakku kepada para pedagang itu, “Nasi goreeeng…!!”

Tak satupun para pedagang itu yang menghentikan langkahnya, mereka tetap terburu-buru mendorong gerobaknya. Kesal, aku kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu kamarku rapat-rapat. Pupus sudah keinginanku untuk makan nasi goreng malam-malam begini. Tak biasanya para pedagang itu bersikap sombong seperti tadi. Ataukah mereka tak mendengar suaraku?

Aku hanya bisa merutuk dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun