"Lalu kalau sudah tau?"
Danar benar. Kalau pun aku tau, toh aku tak bisa berbuat apa pun. Batin Alfi.
"Aku mencintaimu, Danar. Masih mencintaimu."
Danar tak bergeming mendengar ucapan Alfi. Raut wajahnya bahkan seperti tak baru mendengar apa pun terucap dari mulut Alfi.
"Danar, aku mencintaimu." Alfi mengulang ucapannya.
Semakin diucapkan, hati Danar semakin hancur. Kalimat itu adalah kalimat yang paling ingin dia dengar. Tapi sekaligus kalimat yang paling dia takuti.
"Jawab aku."
"Apa yang harus aku jawab?"
"Kau tak mencintaiku? Lagi?"
"Tak perlu bertingkah seperti anak remaja yang baru mengecap cinta. Diucapkan atau tidak, cinta tetaplah cinta. Berbalas atau tidak, cinta tetaplah cinta. Kau mencintaiku tapi menikahi perempuan lain. Lalu kau ingin aku membalas pernyataan cintamu?"
"Kau tau aku tak pernah mencintai Gita."