Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nama Perempuan Hebat Itu Dahayu

7 Mei 2020   01:24 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dek, dokter bilang kan kamu nggak boleh makan cokelat. Ayo, simpan cokelatnya. Kita buka puasa dulu."

Alya mengajak Nada bergegas ke dapur. Alya masih bisa sedikit mengenali lelaki paruh baya itu.

Lelaki yang hampir sebelas tahun meninggalkan mereka.

"Kau tak ingin mengajakku makan bersama kalian?" suara Bram menghentikan langkah Dahayu.

"Kami tak punya apa pun yang pantas untuk kau makan. Pergilah cari rumah makan di depan sana. Dan, tolong, jangan kembali dengan alasan apa pun."

Dahayu menutup pintu kayu rumahnya. Membiarkan Bram berdiri di sana.

"Ma, Om tadi itu siapa? Apa mama kenal? Kenapa dia kasih dedek cokelat, Ma?" pertanyaan polos Nada membuat pedih hatinya.

Dia bukan Om, Dek. Dia bapakmu. 

Pagi sekali, sepulang dari pasar, Dahayu bergegas ke klinik BPJS untuk menebus obat Nada. Hatinya begitu haru ketika menerima tiga botol sodium valproate untuk Nada. Setidaknya dua tahun masa pengobatan ini, dokter bilang Nada tidak boleh kejang sama sekali sampai akhirya nanti EEG kembali dan dinyatakan bebas kejang.

"Mbak Dahayu...." suara asing itu menghentikan langkah Dahayu.

Dia menoleh ke arah suara itu. Matanya memperhatikan sosok yang ada dihadapannya. Mengingat-ingat apakah dia pernah mengenal sosok itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun