Raul menutupi wajahnya dengan gaya lucu.
"Tapi kan dimasak dengan penuh cinta."
"Iya.. iya." Keduanya kini duduk manis. Vi menyandarkan kepalanya di lengan Raul yang kokoh.
"Eh, mama papa kamu ada?"
"Iya. Oh ya, papa tuh cari-cari kamu loh untuk tanding catur lagi. Hanya aku selalu bilang kamu sibuk. Kayaknya masih penasaran, gara-gara main terakhir itu kalah melulu."
Keduanya lalu tergelak.
"Masih sih?" ucap Raul. "Nanti aku ngalah deh kalau gitu. Masa mau menang sendiri dari calon mertua,"
Vi tertawa lagi sambil mencubit mesra perut Raul.
Bus yang membawa mereka pun menghilang ditelan hujan yang semakin deras. Satu kisah manis telah dimulai. Hujan yang sudah mempertemukan mereka, apakah hujan juga yang akan menyatukan?Â
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H