Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kisah di Antara Halte dan Hujan

28 Oktober 2022   12:34 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:37 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vi pun terkekeh.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?" sambung Raul lagi.

Vi terdiam sejenak. Tapi rona bahagia di wajahnya sudah memberikan jawaban sejernih kristal untuk Raul. "Iya, aku mau, Raul. Aku juga cinta sama kamu," sahut Vi lirih. Keduanya lalu larut dalam pelukan mesra dan hangat. Bahkan dinginnya udara tidak akan bisa mengusir kehangatan itu.

Terdengar suara rem angin dari bus kota yang berhenti di depan halte. Mereka melepaskan pelukan.

"Pulang ke rumahku yuk," pinta Vi manja.

"Loh, tidak jadi makan-makan?"

"Ng... jadi. Tapi lokasinya pindah ke rumah. Aku mau masak yang spesial buat kamu. Tomboy-tomboy gini aku juga bisa masak loh."

Raul menatap tak percaya.

"Serius, Vi? Eh, sayang. Serius kamu bisa masak? Ayuk kalau gitu. Mau masak apa?"

Vi menggandeng tangan Raul lalu keduanya bergegas masuk ke dalam bus.

"Mi instan.... Hehe,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun