Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bila Bintang Mencintai Bumi

15 April 2021   19:21 Diperbarui: 15 April 2021   19:36 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Indri, juga keluarga dan teman-teman Bimo yang lain, sangat tidak siap dengan perpisahan ini.

Tapi takdir tidak bisa dilawan, bukan? Bahkan dengan cinta paling besar sekalipun.

Setelah merenungkan misteri kehidupan itu berhari-hari lamanya, Indri pun sampai pada sebuah kesimpulan. Mungkin memang kehadiran Bimo dalam hidupnya, dan kehadirannya dalam hidup Bimo adalah suratan takdir. Di balik duka mendalam, tetap terbersit kepingan bahagia karena dia telah memberikan cintanya sepenuh hati di waktu-waktu akhir hidup Bimo.

Saat pergi selama-lamanya tubuh Bimo kesakitan, tapi hatinya tidak, karena ada cinta yang sedang indah bersemi di sana.

Di ujung senja ini, helai-helai bunga mawar dan melati berjatuhan dari genggaman Indri ke atas nisan Bimo. Lewat angin yang bertiup syahdu, dia menitipkan doa-doa. Semoga Bimo, kekasih hati, bahagia di alam sana. 

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun