"Begini contohnya. Aku jadi bintang, kamu jadi buminya ya?"
Indri baru mau menyahut, tapi Bimo sudah berucap lagi.
"Bumi, aku jatuh cinta padamu. Sudah lama aku memendam rasa ini." Di ujung kalimat, suara Bimo bergetar.
Hati Indri pun berdesir.
"Ayo dijawab, Bumi."
"Aaa, binguuung!" balas Indri dengan suara manja.
"Loh, kok bingung?"
"Aku tidak mau jadi bumi. Aku maunya jadi Indri. Kamu tidak perlu jadi bintang, jadi Bimo saja. Tidak usah pakai umpama-um-"
"Sst!"
Indri tiba-tiba membisu, karena telunjuk Bimo sudah ada di depan bibirnya.
"Oke, In. Kita tidak usah pakai analogi-analogi lagi, aku mau terus terang kalau ..."