Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Putih dan Hitam

28 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 28 Maret 2021   20:17 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu bukan hantu biasa, Putih," kata Bayu.

"Maksud kamu?" Putih menatap Bayu dengan wajah tidak mengerti.

"Saudari kamu ... siapa pun dia, apakah dia selalu muncul atau menghilang tiba-tiba?"

Putih mengangguk.

"Entah kamu sadari atau tidak, saudari kamu itu sebenarnya adalah jiwa yang lain dari tubuh manusiamu. Dulu kamu hidup dengan dua jiwa, sehingga saat mati, kalian menjadi dua jiwa yang berbeda. Tapi, kalian tidak akan terpisah jauh, karena telah bertahun-tahun terpaut dalam satu tubuh."

Mulut Putih membulat. Ini penjelasan yang paling masuk akal dari pertanyaan yang selalu berkecamuk dalam batinnya selama ini.  "Kenapa kamu bisa tahu?" tanyanya.

"Ya, karena aku juga sama seperti kamu. Aku pernah dilatih oleh salah satu hantu sepuh penghuni gunung Kilimanjaro untuk mengenali hantu-hantu seperti kita."

Putih mengangguk-angguk pelan.

"Lalu ... di mana Hitam sekarang?" tanyanya.

Bayu mengangkat bahu. "Sedang berada di tempat lain, mungkin. Tapi biasanya saat diperlukan dia pasti muncul, bukan?"

"Benar. Mungkin ini alasan aku merasa langsung nyambung sama kamu, Bayu. Kita ternyata punya nasib sama. Terus, bagaimana dengan kamu? di mana saudaramu sekarang? dan bagaimana karakternya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun