Setelah berpindah tempat beberapa kali, dia pun memutuskan untuk tinggal sejenak di salah satu benteng peninggalan Belanda. Dari situ pemandangan senja terlihat cantik sekali, karena matahari yang sudah mulai berwarna kuning kemerahan sebentar lagi akan tenggelam ke dalam laut lepas.
Putih melayang ke bagian paling atas benteng. Ternyata di situ sudah ada hantu lainnya, hantu pria yang tampan dan kelihatannya sedikit pemalu.
Saat melihat Putih, hantu tampan itu sedikit terkejut.
"Ha-halo," sapanya.
"Hai," sahut Putih. "Maaf, aku pikir tidak ada hantu lain di sini," sambungnya.
"Oh, tidak apa-apa, kok. Ehm, namaku Bayu."
"Namaku Putih." Putih menyambut tangan Bayu, si hantu tampan. Keduanya bersalaman malu-malu.
Terlihat Bayu semakin terpesona dengan wajah Putih. Tapi dia berusaha menutupi perasaannya dengan mengalihkan kembali pandangan ke ufuk barat.
"Aku sudah bertahun-tahun menghabiskan senja dari tempat ini," ucapnya.
Sementara itu Putih menoleh ke kiri dan ke kanan. Biasanya ada yang segera muncul jika dia berada dekat hantu pria, tapi kali ini ....
"Mencari sesuatu?" tanya Bayu.