Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Santa Claus Panik dan Rudolf si Rusa Terbang

25 Desember 2017   21:40 Diperbarui: 25 Desember 2017   21:41 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu para kurcaci berhamburan ke segala arah, kembali ke pos mereka masing-masing. Ada yang menuju ke bagian pengepakan mainan, ke bagian perawatan kereta dan lainnya. Deercare dan kurcaci yang bertugas merawat rusa-rusa terbang pun mulai mempersiapkan rusa-rusa tersebut. Santa Claus berterimakasih kepada Tatum dan meminta salah satu kurcaci untuk menjamunya makan malam sebelum diantar pulang kembali.

Saat malam mendekati puncaknya, seluruh mainan yang akan diantar telah dimuat pada gerbong-gerbong kereta. Di bagian depan kereta, Santa Claus sudah duduk dengan gagah mengenakan pakaian kebesarannya, baju hangat berwarna merah terang senada dengan warna topi lancipnya. Di depan kereta enam pasang rusa terbang sudah siap berlari. Baju-baju khusus mereka telah tersambung dengan kereta penarik yang diduduki Santa Claus. Rudolf nampak bahagia di barisan paling depan karena ditemani oleh Clarissa, rusa terbang kekasihnya.

Pintu ruang lepas landas terbuka, pertanda iring-iringan Santa Claus akan meninggalkan istana es. Saat iring-iringan itu mulai bergerak maju, para kurcaci melambaikan  tangan dan berseru-seru gembira. Rudolf dan Clarissa mulai berlari lebih kencang. Irama derap kaki mereka memandu lari rusa-rusa terbang lainnya. Saat seluruh kereta telah mengudara, tawa Santa Claus membahana memecahkan malam yang senyap.

"Hohoho... Kita mulai dari Asia Selatan, Rudolf!"

Bola Kristal dilempar ke depan, dan setelah melewati kepala Rudolf, terbukalah portal sihir besar. Seluruh rusa terbang berikut kereta pengangkut mainan masuk ke dalam portal sihir tersebut sebelum tertutup dan malam kembali diselimuti bintang-bintang.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun