Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Santa Claus Panik dan Rudolf si Rusa Terbang

25 Desember 2017   21:40 Diperbarui: 25 Desember 2017   21:41 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, segeralah masuk ke portal. Dia tidak akan terbuka lama..."

Deercare pun bergerak, membawa serta Ploug lalu mereka berdua masuk ke dalam portal, dan sekejab kemudian portal tersebut menghilang, mengembalikan pemandangan tempat itu seperti semula.

Tidak sampai sepuluh menit kemudian, portal yang sama terbuka kembali. Dari dalam portal, berloncatan tiga kurcaci. Deercare, Ploug dan dibelakang mereka seorang kurcaci yang sudah sepuh, terlihat dari janggut putih dan kacamata tebal yang bertengger di atas hidup bulatnya.

Santa Claus langsung mendekap kurcaci tersebut dengan hangat.

"Lama tidak berjumpa, Tatum. Kamu masih segar bugar..."

"Ah, Tuan Santa. Jangan merendah," sahut Tatum malu-malu. Tapi dia segera memalingkan wajah ke kandang Rudolf. "Apa yang terjadi dengan rusa manis itu?"

"Nah, silahkan," Santa mengantar Tatum ke depan Rudolf. "Aku rasa dia tidak sedang sakit. Entah, apa yang terjadi? Ini keahlian kamu, Tatum. Rudolf adalah pemimpin kawanan rusa terbang bertahun-tahun. Dia sudah hafal rute yang aku gunakan untuk membagi mainan ini ke seluruh dunia. Untuk menggantikan tempatnya dengan rusa lain, bisa saja. Tapi kami pasti akan terlambat beberapa jam atau paling buruk... beberapa hari."

Tatum mengangguk lalu mengelus kepala Rudolf di antara tanduknya yang tinggi menjulang. Rudolf mengerjabkan mata ketika Tatum mengeluarkan dari mulutnya suara decak dan ringkih beberapa kali. Rudolf membalas dengan mengeluarkah suara ringkih dan decak serupa. Tatum kembali membalas. Rudolf menimpali. Santa dan kurcaci-kurcaci lain memandang Tatum dan Rudolf bergantian.

"Apa yang terjadi?" tanya Santa mewakili rasa penasaran semua yang ada disitu, begitu Tatum dan Rudolf menuntaskan percakapan mereka.

Tatum tersenyum penuh kemenangan.

"Rupanya rusa kita ini sedang sakit hati, Tuan Santa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun