Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelukis Langit: Kefanaan yang Indah

30 Maret 2017   22:08 Diperbarui: 30 Maret 2017   22:32 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: kabarmakkah.com

Gadis itu mengernyitkan kening. Mungkin sedang mencari-cari nama Ephamus di laci-laci memorinya.

“Aku senang sekali jika boleh mengetahui nama anda, Nona…”

“Panggil saja aku Bella, Tuan Endoras.”

“Nona Bella, maaf, apa anda sama sekali tidak khawatir dengan kehadiranku di sini? Di tengah malam buta ini?”

“Tidak ada aura jahat dalam diri anda, Tuan. Aku bisa melihatnya, dan sekali lagi aku pernah memimpikan anda. Jadi pertemuan yang tidak biasa ini mungkin sudah diatur Dewa.”

Aku tersenyum lega.

“Apa yang membawa anda ke pondok yang sederhana ini, Tuan Endoras? Selarut ini.”

“Lukisan-lukisan ini. Aku suka memandangnya.”

“Oh,…”

Wajah Bella menghangat,  garis-garis senyuman mulai nampak di situ. Dia beranjak mendekat lalu menuntunku lebih dekat dengan lukisan-lukisan itu.

“Aku senang bertemu dengan pengagum seni.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun