Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memet the Ojeker

23 Agustus 2016   17:26 Diperbarui: 1 April 2017   08:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eh, helemnya jangan dibawa dong, Neng.”

Helm pun juga dikeluarkan dan diserahkan dengan ketus lalu buru-buru berjalan ke arah pagar rumah.

Memet sebenarnya rada keder dengan ekspresi penumpangnya yang bisa berubah 180 derajat itu. Tapi dia tetap bahagia bisa selangkah lebih akrab dengan Widya. Siapa tahu besok-besok beneran bisa diperkenalkan kepada orang tuanya sebagai calon istri kan?

Tapi begitu Memet memutar motornya, dia terkejut mendengar seorang ibu tetangga memanggil Widya sambil menyodorkan selembaran kertas berwarna kuning.

“Ipeh, nih tadi petugas tipi kabel nitip kartu tagihannya…”

“Hah?! Ipeh?” gumam Memet. “Ternyata namanya aspal juga. Coba tahu tadi sekalian minta dua puluh rebu.”

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun