“Eh, helemnya jangan dibawa dong, Neng.”
Helm pun juga dikeluarkan dan diserahkan dengan ketus lalu buru-buru berjalan ke arah pagar rumah.
Memet sebenarnya rada keder dengan ekspresi penumpangnya yang bisa berubah 180 derajat itu. Tapi dia tetap bahagia bisa selangkah lebih akrab dengan Widya. Siapa tahu besok-besok beneran bisa diperkenalkan kepada orang tuanya sebagai calon istri kan?
Tapi begitu Memet memutar motornya, dia terkejut mendengar seorang ibu tetangga memanggil Widya sambil menyodorkan selembaran kertas berwarna kuning.
“Ipeh, nih tadi petugas tipi kabel nitip kartu tagihannya…”
“Hah?! Ipeh?” gumam Memet. “Ternyata namanya aspal juga. Coba tahu tadi sekalian minta dua puluh rebu.”
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H