Ekspresi Abner berubah. Dia nampak terkejut lalu menunduk-nunduk dengan segan.
"Maafkan kelancangan saya, Tuan. Saya belum pernah bertemu anda sebelumnya, jadi tidak bisa langsung mengenali anda. Sekali lagi, maaf, Tuan. Oh ya, Mereka benar-benar sedang menunggu anda saat ini."
"Bagaimana kabar Tuan Putri?"
"Tuan Putri... dia masih tidak sadarkan diri, Tuan," terdengar nada getir pada suara Abner. "Saya akan segera melaporkan kedatangan anda pada pengawal. Tuan Orion harap menunggu sejenak, mari saya antar, Tuan."
Tetapi begitu Abner hendak berbalik untuk menuju ke Istana, beberapa prajurit berpakaian lengkap muncul dan menghampiri Orion. Sepertinya mereka melihat naga terbang Orion saat hendak mendarat tadi, sehingga mengetahui kalau Orion telah tiba.
"Selamat  datang, Tuan Orion. Raja Philos telah menunggu," ucap salah satu Prajurit setelah menghadap Orion. Saat memandang Herra yang telah bersantai ria di atas rerumputan, ekspresi mereka sama dengan pada Abner sebelumnya.
"Mari ikut kami, Tuan."
Orion pun mengikuti mereka. Tetapi sebelum berlalu dari tempat itu, Abner mencegatnya.
"Maaf, Tuan. Bagaimana dengan naga anda? Bagaimana... aku menjaganya?"
Orion tersenyum.
"Tidak usah khawatir, Nak. Dia cukup pandai menjaga diri sendiri dan tidak akan kemana-mana jika tak kuperintahkan. Sebenarnya dia sudah makan cukup pagi ini, tetapi jika kamu bersedia menolong, bisa berikan saja belut, atau apapun yang bergerak di dalam air."