Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis dalam Sepotong Teka-teki

8 Maret 2016   18:26 Diperbarui: 8 Maret 2016   23:09 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Don’t knock…”

******

Keysha membiarkan kesadarannya diombang-ambingkan malam lalu tahu-tahu, dia dan skuter matic-nya sudah berada di ambang gerbang rumah sebuah indekost putri. Keterangan itu terpampang jelas di papan nama rumah.

Sebuah rumah besar berlantai dua. Di balkon lantai dua yang terang benderang, beberapa orang gadis sedang bercerita sambil terkekeh geli. Ada tangga besi yang menjuntai, langsung menghubungkan teras di lantai satu dan balkon di lantai dua.

Kaki Keysha pun melangkah ragu-ragu mendekati teras rumah kost.

“Cari siapa, Mbak?” tanya salah satu dari mereka di lantai dua.

Sepintas, Keysha melihat motor Dias sedang terparkir di pinggiran teras. Tapi dia takut, jika menyebut nama buruannya itu, kesempatannya bisa hilang.

“Ng… kamar 12 dimana ya, Mbak?” Keysha balas bertanya.

“Ooh… Poppy. Naik aja kesini mbak, terus ke sebelah kiri, kamar paling ujung.”

Keysha menarik napas lega. Ternyata semudah itu.

Dia beranjak menjejaki tangga besi, dan menuju ke arah yang ditunjukkan tadi. Ternyata, balkon tersebut memanjang mengitari lantai dua. Di sebelah dalam, beberapa kamar berderet dengan pintu menghadap ke arah luar. Di depan kamar-kamar ada jemuran kecil berisi aneka macam pakaian dalam perempuan. Memang sepertinya bangunan itu sudah dirancang sejak awal untuk dijadikan rumah kost.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun