Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bisikan Jam Sepuluh

3 Desember 2015   21:35 Diperbarui: 1 April 2017   08:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polisi belum bisa menemukan hubungan antara nenek yang dilihat petugas pada malam kejadian, bagaimana pria rahang kokoh terjatuh dan Janet yang didapati petugas masih dalam keadaan pingsan di kamarnya.

Keterangan Janet sangat minim untuk mengungkap kasus ini. Suara jeritan bibi Grace, suara seseorang jatuh ke lantai, lalu dua orang pria bertopeng menerobos masuk ke kamarnya dan…. dunia seperti lenyap.

Janet tersadar di dalam mobil ambulans, ditemani dua orang perawat dan seorang petugas Polisi.

Diketahui kemudian perampok yang jatuh tewas itu adalah mantan karyawan Dad. Dad berpikir mereka merampok mungkin karena dendam pada Dad setelah mereka di-PHK karena ketahuan menggelembungkan pembiayaan kantor. Kemungkinan perampok lainnya yang masih dalam pencarian juga terkait dengan mantan karyawan Dad itu.

**** 

Lama kelamaan, Janet pun mulai bersahabat dengan bisikan yang muncul setiap jam 10.00 pada malam-malam tertentu. Pada salah satu mimpi, Janet melihat seorang pria gondrong berwajah jahat diusir oleh seorang nenek meninggalkan rumahnya. Nenek itu lalu memandang Janet dengan tatapan sendu.

“Mungkin bisikan itu adalah nenek pelindung kamar ini,“ batin Janet. “Tidak terlalu buruk sebenarnya…,”

Sayangnya setelah Janet mulai beradaptasi, Dad memboyongnya untuk pindah ke Atlanta. Alasannya Dad dipindahtugaskan, sekaligus mencari suasana baru. Tapi Janet berpikir sepertinya Dad pun belum benar-benar siap menghadapi dua peristiwa maut yang hampir datang bersamaan.

Dari dalam taksi yang akan menghantar mereka ke bandara, Janet memandang kamarnya, mungkin untuk terakhir kalinya. Kening Janet mengernyit. Disitu nampak seorang nenek berdiri memandanginya dengan wajah sendu.

 

__________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun