Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pemuda adalah pemimpin masa depan. Oleh karena itu, beliau sangat menekankan pentingnya pendidikan bagi pemuda. Beliau berpendapat bahwa pendidikan dapat membentuk karakter dan moral pemuda, sehingga mereka akan menjadi pemimpin yang bersih dan beretika.
Ki Hadjar Dewantara mempromosikan nilai-nilai etika dan kepemimpinan yang bersih di kalangan pemuda dan pemimpin masa depan melalui berbagai cara, yaitu:
Menciptakan lembaga pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai moral dan ber-etika
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Tamansiswa, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur dan memiliki kecakapan hidup. Tamansiswa menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etika, seperti kejujuran, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
Menjadi teladan yang baik
Ki Hadjar Dewantara sendiri adalah seorang teladan yang baik bagi pemuda dan pemimpin masa depan. Beliau selalu bertindak jujur, adil, transparan, dan akuntabel. Beliau juga selalu mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada pemuda dan pemimpin masa depan.
Menerbitkan karya-karya yang menginspirasi pemuda
Ki Hadjar Dewantara menulis berbagai karya yang menginspirasi pemuda, seperti "Ing Ngarso Sung Tulada", "Ing Madya Mangun Karsa", dan "Tut Wuri Handayani". Karya-karya tersebut menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan.
Melakukan dialog dan diskusi dengan pemuda
Ki Hadjar Dewantara sering melakukan dialog dan diskusi dengan pemuda. Dalam dialog dan diskusi tersebut, beliau menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam kepemimpinan.
Ki Hadjar Dewantara memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan nilai-nilai etika dan kepemimpinan yang bersih di kalangan pemuda dan pemimpin masa depan. Beliau berhasil menanamkan nilai-nilai moral dan etika tersebut kepada pemuda dan pemimpin masa depan melalui berbagai cara, seperti yang telah disebutkan di atas.