Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Cinta Filosof Ibn Hazm Al-Andalusi: Pertemuan

23 April 2021   20:52 Diperbarui: 23 April 2021   21:08 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Husaini Algayoni/istimewa

Salah satu bagian paling menarik dalam percintaan adalah saat pertemuan dengan sang pujaan. Itulah saat yang selalu didamba. Kebahagiaan, kesukacitaan, dan keceriaan berpadu menjadi satu pada saat kita bertemu dengan sang pujaan. Ada yang menyebut saat pertemuan itu dengan kehidupan baru.

Keindahan pertemuan dengan sang pujaan sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata. Sekalipun itu kata-kata sastrawan dan pujangga ternama. Keindahannya tak dapat dilukiskan oleh orator ulung sekalipun. Jiwa hanya mampu merasakan kedamaiannya. Sementara akal tak dapat menjelaskan hakikat kedalamannya.

Seseorang menanyaiku tentang usiaku

Ia mengamati uban dan jejak usia diriku

Menurutku, hanya satu saat yang kuanggap usia

Jelaskan padaku, pintanya

Jangan kau bingungkan aku, lanjutnya

Yang lekat di hati kukerjakan tiap hari, walau itu sekali

Itulah usiaku, selainnya bukanlah usia sejatinya

Walau bilangannya bertambah saban hari

Di antara kenikmatan saat-saat pertemuan adalah adanya janji untuk bertemu kembali, itulah janji yang dinanti oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta dan memiliki tempat terindah di hati.

Janji yang dinanti sang pujaan, karena dia mencintainya akan segara menemuinya. Dalam penantian demikian, hari seolah berjalan lama,

Pada rembulan pandanganku terpaku

Lambat nian ia menapak maju

Temaram dan pendarnya malas memancar

Cakrawala pun tak sepenuhnya bersinar

Kala pertemuan menjelang

Kerinduan kian menerkam garang

Pertemuan melegakan amat sangat

Perpisahan membuat hati terasa sangat berat

Selepas sekian lama melakukan pendekatan, akhirnya menerima sebuah jawaban yang menggembirakan. Cintanya berdayung sambut. Sekiranya seorang laki-laki diterima cintanya, ia seperti orang gila karena saking gembiranya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya mengalir deras karena terlalu bahagia,

Kala berdoa pada Tuhan aku berhadap kepada-Nya

Kiranya dosa-dosaku memperoleh maaf dari-Nya

Dan orang lain tak tertimpa keburukanku

Selepas lama kutunggu, kini datang jua kebahagiaan itu

Kegembiraan kini menghampiri

Selepas lama kutunggu dan kunanti

Dahaga lama yang mendera

Musnah sudah oleh air telaga

*

Seluruh ruang hatiku telah terpenuhi gelora cinta

Kucoba kendalikan mata agar tak liar gerahnya

Kudambakan seorang pujaan yang tak dekat jaraknya

Siapa tahu walau sekejap bisa kucuri hatinya

Kuterima jawaban menggembirakan di ujung penantian

Hatiku yang kerontang seolah diguyur air menyegarkan

Bunga-bunga tumbuh indah merekah di dalamnya

Setiap waktu, kudapat memetik dan menghirup wanginya

Duhai batu permata asal Negeri Cina

Retak sudah engkau asal Andalusia

Kupuas sudah saat ini

Dalam sebuah majelis, bertemu dengan pujaan hati. Semakin dekat dengannya, semakin berdebar jantung dan ketika tidak bersamanya, gemuruh kerinduan bertalu dalam dada. Selalu mencari cara agar selalu dapat bertemu dengannya sesering mungkin. Di majelis itu, sang pujangga pun membacakan syairnya,

Ingin sekali kurobek hati ini dengan sebilah belati

Agar dapat kumasukkan kau dan kudekap sepenuh hati

Agar kau tak kan pernah berpaling ke lain hati

Sampai kiamat dan hari kebangkitan nanti

Yang saya ingini, duhai pujaan hati

Agar kau tinggal di dalamnya selama hidup ini

Dan jika kumati kelak nanti

Kuingin kau tetap menemaniku di kehidupan abadi

Jarak, dapatkah kucela dan kusalahkan

Kala jarak adalah perilaku yang kudambakan

Biarlah cinta saja yang bikin dada ini tertekan

Jarak yang kian mengimpit jangan dibiarkan

Dahsyatnya pertemuan bersama sang pujaan, seseorang menceritakan kejadian tersebut yang seluruh anggota badannya seolah menertawakannya. Padahal kejadian itu telah terjadi bertahun-tahun yang silam. Meskipun demikian, ia menceritakannya dengan gairah dan semangat yang membara,

ketika sang awan berurai air mata

Taman-taman malah gembira penuh tawa

Laksana dia yang diterpa cinta

Ia tampak seolah berselimut duka

Pertemuan mesra dengan pujaan hati yang diambil oleh mata-mata cinta, lantas dibeberkan kepada semua orang, sejatinya serupa senyuman yang disembunyikan atau serupa deheman kecil yang bermaksud mencela, serupa penggelapan, tekanan pada orang lain, pukulan tangan/tendangan kaki, tak ada yang mengenakkan hati.

Pertemuan dalam sunyi sepi penuh rahasia

Tak serupa pertemuan terbuka di belantara manusia

Kemesraan yang dipandang orang lain

Laiknya berjalan di jurang nan licin

Adapun mengenai sifat-sifat pertemuan, pujangga besar Islam ini pun bersyair,

Susah payah kumencari cinta

Laiknya mencari kutu di tumpukan kain saja

Selalu saja kuberusaha sua sang pujaan tercinta

Laiknya laron yang gigih memburu cahaya

Selalu ingin kujumpa sang pujaan

Laksana sang haus inginkan air menyegarkan

Tak bosan-bosan sang pujaan kupandang selalu

Keelokannya bikin penasaran selalu hatiku.

Ibn Hazm al-Andalusi lahir di Cordoba pada 384 H/994 M, ia adalah seorang ulama dan pujangga besar Islam abad ke-5 H. Ibn Hazm menguasai banyak disiplin ilmu seperti fikih, tafsir, hadis, ushul fikih, kalam, mantiq, kedokteran, sastra, dan sejarah.

Perlu kiranya mengetahui syair dari pujangga besar ini, syair yang memikat hati dan siapa saja membaca syairnya pasti terbius dengan keindahan bahasanya.

Sumber: Risalah Cinta Kitab Legendaris tentang Seni Mencinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun