Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Taman yang Bisa Bicara

2 Juli 2019   20:04 Diperbarui: 2 Juli 2019   20:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Betul," Selsa mengiakan.

Itulah cerita yang terjadi diantara mereka. Hingga waktu berlalu. Dan dunia berputar. Ada yang datang ada yang pergi. Cinta timbul dan tenggelam. Hari menggerogoti semua,  termasuk umur. Takdir menentukan mas AA dipanggil duluan oleh yang Maha Kuasa. Menyisakan kesedihan di hati Selsa.

Namun waktu juga yang mengobati semua. Begitu pula dengan kesedihan Selsa. Kini dia bisa mengikhlaskan kepergian mas AA dari sisinya dan melanjutkan kehidupan seperti biasa.

Jika sesekali Selsa teringat dengan mas AA, dia akan duduk-duduk di taman sambil membayangkan kenangan indah mereka di masa lalu. Dan malam ini dia sedang duduk bersama-sama dengan anaknya di teras menghadap taman. Tampak mereka masing-masing asyik dengan kegiatannya. Selsa melamun, anaknya sedang membaca buku.

"Mah, ajarin aku tulisan ini dong," pinta anaknya sambil menyodorkan buku yang ia pegang membuyarkan lamunan Selsa.

"Mana yang mau mamah ajarin?" Jawab Selsa sambil melihat buku yang disodorkan.

"Ini nih yang huruf kurawal mah," jawab anaknya sambil menunjuk dengan jarinya.

"Bentar, mamah baca dulu."

Selsa membacanya dengan teliti. Sebenarnya dulu ia pernah belajar tulisan ini namun sudah lupa. Maklum tidak pernah dipakai lagi dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang wajar.

"Jadi gini, tulisan ini dibaca ha na sa wa la da ta ca ra ka. Nah kalau ada tanda ini sa jadi se, kalau ada tanda ini jadi su," Selsa mulai menjelaskan huruf-huruf itu kepada anaknya. "Gimana kamu sudah mengerti?" Tanya Selsa ketika selesai mengajari anaknya

"Mengerti Mah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun