Mohon tunggu...
Dikpa Sativa Padandi
Dikpa Sativa Padandi Mohon Tunggu... -

Dikpa, gadis kelahiran tanah Luwu yang sedang mengumpulkan serpihan-serpihan mimpinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karma Losari, oleh: Dikpa Sativa

21 Juli 2013   06:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Tidak apa-apa. Di sana ada banyak teman, kok.”

“Tunggu aku limabelas menit. Aku akan menjemputmu.”

“Tapi…”

Tut…tut…tut.

Wanita itu merasa sangat bersalah. Lagi-lagi dia harus menyusahkan Rein, kekasihnya. Harus mengganggu
kesibukannya. Dia menghela napas.

Rein datang tepat limabelas menit kemudian. Rasa bersalah di hati wanita itu segera menguap ketika Rein berhasil menghangatkan suasana. Mereka berangkat dengan sepeda motor berkecepatan sedang. Membelah jalanan kota Makassar yang mulai padat. Sebelum tiba di pantai Losari, motor berbelok, menuju pantai Tanjung Bayang.

“Kita belum pernah ke pantai Losari, Rein.” Suara wanita itu samar ditelan angin.

“Kapan-kapan kita ke sana…! Dan, kamu akan menjadi wanita pertama yang kuajak mengelilingi pantai itu…!”
Rein berseru. Menyaingi suara angin.

Pantai yang airnya tidak jernih itu sudah ramai dikunjungi orang. Balai-balai tempat istirahat berjejer di sekitar pantai. Disewakan untuk mereka yang ingin berada di pantai dalam waktu lama. Misalnya keluarga atau remaja yang ingin menghabiskan waktu di pantai itu seharian penuh. Juga ada penginapan bagi mereka yang sedang ada kegiatan atau sekadar ingin menikmati pantai di waktu malam.
Dari sebuah tempat, beberapa orang melambaikan tangan, memanggil wanita itu. Mereka adalah teman-teman kelasnya.

“Di sini…!!!”

Wanita itu dan kekasihnya, Rein, menghampiri mereka. Hari ini mereka akan mengadakan penggalangan dana dengan menjual beberapa jenis kue. Penggalangan dana untuk menyukseskan kegiatan seminar mereka yang tinggal menghitung hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun