"Iya. Tentu aku tidak lupa," jawabku datar.
"Key, bisa kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu."
"Apa tidak bisa dibicarakan lewat telepon?"
"Tidak bisa, Key. Kita harus bertemu."
Aku diam sejenak.
"Baik. Kita bertemu di C&C Lounge and Coffe jam lima sore. Bagaimana?" aku mencoba memberi penawaran.
"Baik. Aku tunggu disana."
"Sampai ketemu nanti."
"Terima kasih, Key."
Klik. Telepon terputus.
"Dari siapa?" Dans bertanya. Rupanya sejak tadi ia memperhatikanku. Ia duduk di sofa tempat biasa kami menonton televisi. Aku menghampirinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!