Mohon tunggu...
Anta Nasution
Anta Nasution Mohon Tunggu... Ilmuwan - Laut Biru

Ocean never betray us! Ocean doesn't need us, indeed we need ocean.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sundal Bersuara Mendesah

30 Januari 2016   19:33 Diperbarui: 31 Januari 2016   01:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

”Gua ga tau Ki, coba bentar gua searching dulu, tapi ntar kasusnya kayak gini lagi, penuh lagi,”

”Selow gua coba telepon kenalan gua di Bandung. Doi udah hatam banget sama kehidupan malam di Bandung, kalo ga salah doi punya kenalan orang yang punya tempat clubbing di Bandung, tapi gua lupa nama tempatnya,” ujar Igar.

”Lah lu Gar, bukan dari tadi. Coba sekalian lu ajakin aja orangnya,” Reki kembali bersemangat.

Aku tidak menceritakan sundal tadi ke teman-temanku, biarlah aku sendiri yang tahu. Aku takut jika diceritakan, nantinya mereka terkena tipu daya sundal itu. Kuperhatikan sundal itu dari jauh, benar saja. Ia sedang menggoda korbannya, kali ini bukan Silvi yang maju melainkan temannya yang berambut pendek. Aku rasa namanya juga bukan Silvi, coba tadi kulihat KTM nya. Andaikan betul ia mahasiswa, mana mungkin juga ia mau menunjukan KTM nya kecuali ia benar-benar sundal sejati yang sudah tidak mementingkan harga diri. ”Dasar sundal bersuara mendesah,” pekikku tanpa sadar.

***

Berlanjut…..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun