Kadang beginilah aku mendapatkan bahan cerita: melalui ibu. "Sini, aku ceritakan sesuatu," ia akan berkata, sekali, dua kali, atau mungkin tiga kali. Meski aku lebih sering berburu hantu, yang bisa kulakukan tanpa harus keluar rumah. Sebagaimana mereka menghantui dunia kita, kita juga menghantui mereka. Mereka makhluk-makhluk kusam, lebih takut pada kita daripada kita takut pada mereka. Itulah mengapa kita jarang melihat penampakan mereka, dan karena itu kita harus mencari mereka.Â
Jimat di mejaku, celana pendek dan kaos compang-camping, terpampang bersih dan kering, disetrika rapi, sebagai pengingat bahwa ibuku benar. Bahwa cerita adalah buatan kita sendiri, tidak lebih. Kita mencari mereka di dunia lain, kemudian menaruhnya di sini agar ditemukan: seperti pakaian bekas lungsuran para hantu.
---
Diterjemahkan dari cerpen berjudul Black Eyed Women karya Viet Thanh Nguyen. Viet Thanh Nguyen, pada tahun 2016 memenangkan Pulitzer Prize for Fiction untuk buku debutnya yang berjudul "The Sympathizer". Latar belakang budayanya, lahir di Vietnam, tetapi tumbuh besar di Amerika, menjadi tema dalam tulisan-tulisannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H