Mohon tunggu...
Cerpen

Theorrian City: Mimpi Buruk

4 Januari 2017   01:18 Diperbarui: 4 Januari 2017   01:25 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“papa....” sapaku.

“kamu chal, sudah pulang.”

“iya, papa juga kok sudah pulang, tumben banget?” tanyaku, akupun langsung duduk disamping papaku tercinta.

“hari ini papa lagi tidak ada banyak kerjaan dan ingin segera pulang, makannya papa pulang cepet.”

Sempat terfikir aku menanyakan kado dari papaku, tapi aku urungkan. Satu detik, dua detik, dan satu menit. Aku sudah benar-benar tidak bisa menahannya, dan akhirnya aku segera tanyakan ke papaku tentang kado itu.

“oowww, kado itu, maafkan papaku kemaren papa sengaja membuat semua jam dirumah lebih cepat satu jam biar kamu gak terlambat setiap hari, masak sudah kelas tiga udah hampir lima kali kamu terlambat.” Jawab papaku dengan senyuman tulusnya.

Mendengar kata-kata dari papa itu sudah sedikit membuat aku tenang, aku langkahkan kakiku kedalam rumah dan sampailah di dalam kamarku. Aku duduk sebentar dan langsung tertidur pulas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun