“papa....” sapaku.
“kamu chal, sudah pulang.”
“iya, papa juga kok sudah pulang, tumben banget?” tanyaku, akupun langsung duduk disamping papaku tercinta.
“hari ini papa lagi tidak ada banyak kerjaan dan ingin segera pulang, makannya papa pulang cepet.”
Sempat terfikir aku menanyakan kado dari papaku, tapi aku urungkan. Satu detik, dua detik, dan satu menit. Aku sudah benar-benar tidak bisa menahannya, dan akhirnya aku segera tanyakan ke papaku tentang kado itu.
“oowww, kado itu, maafkan papaku kemaren papa sengaja membuat semua jam dirumah lebih cepat satu jam biar kamu gak terlambat setiap hari, masak sudah kelas tiga udah hampir lima kali kamu terlambat.” Jawab papaku dengan senyuman tulusnya.
Mendengar kata-kata dari papa itu sudah sedikit membuat aku tenang, aku langkahkan kakiku kedalam rumah dan sampailah di dalam kamarku. Aku duduk sebentar dan langsung tertidur pulas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H