Ku pejamkan mataku, gledys pun mulai beraksi, betapa terkejutnya aku dengan rasa sakit dari cubitan gledys yang amat luar biasa sakitnya.
“aduuuhh.” Rintihku
“kau tidak apa-apa chal?” Tanya gledys merasa bersalah.
“aku tidak apa-apa ko.” Jawabku yang terus memegangi tanganku bekas luka dari cubitan tangan gledys.
“kau kenapa sih chal, kamu gila apa tiba-tiba nyuruh glegys nyubit tanganmu!!!” Bentak melia, maklum sih diantara kita bertiga melia lah orang yang memiliki sifat yang sangat keibuan.
“aku benar tidak apa-apa mel”
“lalu kenapa kamu nyuruh aku nyubit kamu, kamu sendirikan tahu kalau cubitanku itu sangat berbahaya.” Ucap gledys.
“apa kalian tidah merasa aneh?”
“aneh? Tentu saja.” Jawab melia.
“untunglah kalau gitu, aku kira hanya aku saja yang merasakan hal aneh ini”
“kamu tau kau yang aneh” seru melia tiba-tiba dan langsung menjitak kepalaku.