Mama tersenyum bangga dengan keteguhan hati Andri. "Itu baru Andri yang Mama kenal. Ayo, kita coba lagi."
Setelah beberapa kali mencoba, Andri akhirnya bisa mengayuh sepeda dengan lebih lancar. Mama selalu berada di dekatnya, memberikan semangat dan memastikan Andri tetap aman.
"Ma, aku merasa sudah lebih baik sekarang. Aku ingin mencoba tanpa roda bantu," kata Andri suatu hari setelah latihan.
Mama terdiam sejenak, memandang Andri dengan penuh pertimbangan. "Baiklah, Andri. Tapi ingat, ini akan lebih sulit dan kamu mungkin akan jatuh beberapa kali. Mama akan selalu di sini membantumu."
Mereka berdua pergi ke bengkel kecil di garasi dan Mama membuka roda bantu dari sepeda Andri. Setelah selesai, Andri melihat sepeda itu dengan penuh semangat dan sedikit rasa takut.
"Ayo, Andri. Kita coba pelan-pelan," kata Mama sambil membantu Andri naik ke sepeda.
Andri duduk dengan hati-hati dan menggenggam stang dengan erat. Mama memegang bagian belakang sepeda dan mulai mendorong perlahan.
"Kayuh, Andri. Rasakan keseimbangannya," kata Mama.
Andri mulai mengayuh, merasakan sepeda bergerak tanpa bantuan roda samping. Ia merasa sedikit goyah, tetapi Mama tetap memegang bagian belakang sepeda, memastikan Andri tidak terjatuh.
"Bagus, Andri. Terus kayuh. Mama akan lepaskan perlahan, oke?" kata Mama.
Andri mengangguk, dan Mama melepaskan pegangan dengan sangat hati-hati. Andri berhasil menjaga keseimbangan untuk beberapa detik sebelum ia mulai terhuyung dan akhirnya jatuh ke rumput.