Andri teringat pada hari-hari awalnya belajar sepeda bersama Mama. Ia pun memutuskan untuk membantu Budi.
"Ayo, Budi. Aku akan bantu kamu. Pegang stang dengan kuat, dan aku akan dorong pelan-pelan," kata Andri.
Budi tersenyum dan mengangguk. Andri mulai mendorong sepeda Budi dengan hati-hati, persis seperti yang Mama lakukan padanya. Setelah beberapa kali mencoba, Budi akhirnya bisa mengayuh sepeda sendiri.
"Terima kasih, Andri!" seru Budi dengan gembira.
Andri tersenyum. "Sama-sama, Budi. Jatuh itu biasa, yang penting kita terus mencoba."
Saat Andri pulang ke rumah, Mama menyambutnya dengan pelukan hangat. "Bagaimana harimu, Andri?"
"Aku membantu Budi belajar sepeda, Ma. Rasanya menyenangkan bisa membantu orang lain," jawab Andri dengan bangga.
Mama tersenyum penuh kasih. "Kamu memang anak yang luar biasa. Mama sangat bangga padamu, Andri."
Andri merasa bahagia. Belajar naik sepeda bukan hanya memberinya keterampilan baru, tetapi juga mengajarkannya tentang kesabaran, ketekunan, dan kebaikan. Dengan bantuan Mama, Andri belajar bahwa dengan usaha dan semangat yang tinggi, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan.
Dan begitulah, Andri terus bersepeda dengan penuh semangat, menjelajahi dunia di sekitarnya, dan selalu siap untuk membantu teman-temannya. Kegiatan belajar sepeda bersama Mama menjadi kenangan manis yang akan selalu ia ingat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H