Konsekuensi pada Aliansi dan Dominasi Geopolitik AS
Gardels dengan tepat menyoroti bagaimana tarif dan isolasionisme dapat melemahkan sistem aliansi global yang menjadi pilar kekuatan AS sejak Perang Dunia II.
Kebijakan proteksionisme AS di bawah Trump, termasuk tarif terhadap mitra seperti Kanada dan Eropa, memperlemah kepercayaan sekutu terhadap komitmen AS.
China telah memanfaatkan ketegangan ini untuk memperkuat hubungan bilateralnya dengan negara-negara lain melalui Belt and Road Initiative (BRI), perdagangan dengan Global South, dan penguatan ekonomi Eurasia.
Gardels membandingkan dampak kebijakan Trump terhadap AS dengan dampak Brexit pada Inggeris. Dalam kedua kasus, upaya untuk memperkuat otonomi justru menghasilkan penurunan pengaruh internasional.
Isolasionisme politik dan proteksionisme ekonomi yang berlebihan membuka celah bagi kekuatan revisionis seperti China untuk memperluas pengaruh mereka di kawasan-kawasan strategis.
Revisi Tatanan Dunia Liberal
AS, ironisnya, berperilaku seperti negara revisionis yang biasanya mereka kritik, yi China dan Rusia.
Beberapa elemen utama revisi tatanan ini meliputi antara lain kebijakan AS yang tidak konsisten dan berorientasi domestik menciptakan ketidakpastian di antara sekutu dan lawan. Misalnya, penarikan AS dari perjanjian internasional di bawah Trump merusak kredibilitas tatanan global yang berbasis aturan.
Dengan melemahkan aliansi tradisional dan membebaskan sekutu untuk mencari "jalan tengah" (misalnya, mendekatkan diri ke China), dominasi AS secara perlahan terkikis.
Tindakan unilateral AS mempercepat erosi sistem liberal internasional yang selama ini menjadi dasar dominasi global mereka.