Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AS Adidaya Revisionis Sebagaimana Halnya China dan Rusia

13 Januari 2025   20:17 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trumpisme sebuah Ideologi yang tak pasti. (Sumber :  Mia Angioy untuk Noema noemamag.com).

Dampak Internasional

Peran AS sebagai negara revisionis membawa implikasi besar seperti perubahan norma internasional: Ketika AS menolak prinsip-prinsip multilateral atau memperlakukan institusi internasional dengan skeptis (contohnya WHO atau WTO), ini melemahkan tatanan internasional liberal yang selama ini menjadi landasan hubungan antarnegara.

Jika negara kuat seperti AS dapat secara sepihak mengabaikan komitmen internasional, negara lain mungkin merasa sah untuk melakukan hal yang sama.

Kebijakan yang tidak konsisten menciptakan kekosongan kepemimpinan global, yang dapat dimanfaatkan oleh aktor-aktor lain untuk mendorong agenda mereka.

Konteks internal AS

Gardels juga mencermati ancaman terhadap demokrasi domestik AS, termasuk retorika balas dendam, polarisasi politik, dan pendekatan eksekutif yang tidak transparan. Hal ini menunjukkan revisionisme AS bukan hanya tentang kebijakan luar negeri, tetapi juga mencerminkan krisis domestik. Ketika fondasi nilai-nilai demokrasi terguncang di tingkat internal, daya tarik global AS sebagai "model" demokrasi liberal ikut merosot.

Respons terhadap Revisionisme AS

Masyarakat internasional tampaknya terpecah dalam menanggapi perubahan ini.

Beberapa negara memilih realignment (bersekutu lebih dekat dengan China atau Rusia). Lainnya mencoba hedging, tetap bekerjasama dengan AS sembari memperkuat hubungan regional atau multilateral (misalnya Uni Eropa dengan Green Deal).

Sementara itu, sekutu tradisional AS seringkali berada dalam posisi canggung, tidak yakin apakah kebijakan revisionis ini akan berlanjut atau berhenti dengan pergantian kepemimpinan.

Gardels memberikan refleksi penting tentang pergeseran peran AS dalam politik internasional. Namun, untuk menyebut AS sebagai negara revisionis sepenuhnya, perlu dicermati apakah kecenderungan ini bersifat sementara (karena pengaruh Trumpisme) atau menjadi perubahan struktural jangka panjang. Di tengah ketidakpastian ini, dunia menghadapi tantangan untuk menavigasi tatanan internasional yang semakin terfragmentasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun