Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PPN 12% Memang Meresahkan Tapi Tidak Bagi Petani Kopi

23 November 2024   17:06 Diperbarui: 23 November 2024   19:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hot Coffee. (Sumber: barchart.com).

Kondisi cuaca di Brasil, yang mengalami kekeringan terparah sejak 1981, menjadi faktor dominan yang merusak pembungaan pohon kopi arabika untuk panen 2025/26. Hal ini memperburuk ketatnya pasokan jangka panjang, khususnya untuk arabika premium.

Vietnam dan risiko banjir

Hujan lebat di Vietnam yang berpotensi membanjiri ladang kopi dapat menunda panen robusta. Situasi ini menciptakan volatilitas harga, di mana pasar menyesuaikan antara ekspektasi panen tertunda dan potensi pemulihan.

Melemahnya real Brasil

Penurunan real Brasil terhadap dolar AS ke level terendah dalam dua minggu terakhir mendorong produsen kopi Brasil untuk meningkatkan penjualan ekspor. Ini menciptakan tekanan jual pada kontrak berjangka kopi robusta, meskipun fundamental pasokan masih mendukung harga tinggi.

Stok global

Pemulihan stok arabika yang dipantau ICE dari level terendah 24 tahun menjadi 893.325 kantong adalah kabar baik bagi stabilitas pasokan. Namun, stok robusta yang turun ke level 6,5 bulan terendah menunjukkan ketidakseimbangan di pasar robusta.

Ekspor Brasil dan Vietnam

Kenaikan ekspor Brasil +11% YoY pada Oktober menunjukkan daya saing produsen, meskipun peningkatan ekspor ini dapat memperlemah harga kopi, terutama jika dibarengi pelemahan mata uang. Sebaliknya, penurunan ekspor Vietnam -11,6% YoY pada Oktober memperkuat posisi robusta di pasar global.

Permintaan yang stabil

Konsumsi global yang diproyeksikan meningkat +2,2% YoY ke rekor 177 juta kantong (2023/24) menunjukkan bahwa permintaan masih solid, terutama untuk arabika di pasar premium. Namun, surplus 1 juta kantong pada 2023/24 dapat menekan harga jika pasokan terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun