Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PPN 12% Memang Meresahkan Tapi Tidak Bagi Petani Kopi

23 November 2024   17:06 Diperbarui: 23 November 2024   19:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hot Coffee. (Sumber: barchart.com).

Harga arabika yang mencatat level tertinggi dalam 13 tahun mendorong ekspor arabika Indonesia, terutama untuk pasar premium seperti Eropa dan Amerika Utara.

Robusta Indonesia sebagai alternatif

Kekurangan pasokan robusta di Vietnam memberikan kesempatan bagi robusta Indonesia, yang umumnya berasal dari Lampung, Bengkulu, dan Jawa Timur, untuk mendapatkan pangsa pasar lebih besar. Dengan status Indonesia sebagai produsen robusta terbesar kedua di dunia, eksportir lokal dapat mengambil manfaat dari kenaikan harga robusta.

Branding kopi specialty

Tren permintaan global terhadap kopi specialty mendukung kopi-kopi Indonesia yang memiliki keunikan rasa dan kualitas. Peluang ini semakin besar di pasar ekspor premium, mengingat pasokan terbatas dari kompetitor seperti Brasil dan Vietnam.

Tantangan yang harus dihadapi

Meskipun pasokan Vietnam dan Brasil sedang terganggu, kedua negara ini tetap mendominasi pasar kopi dunia dengan volume produksi dan efisiensi yang tinggi. Produsen Indonesia menghadapi tantangan untuk bersaing dalam hal biaya produksi dan skala ekspor.

Ketergantungan pada pasar ekspor

Harga kopi Indonesia juga terpengaruh oleh fluktuasi global, terutama akibat pelemahan mata uang real Brasil. Produsen kopi Indonesia harus menyesuaikan strategi ekspor agar tetap kompetitif meski kondisi pasar tidak stabil.

Cuaca dan produksi lokal

Seperti Brasil, Indonesia juga menghadapi tantangan cuaca, termasuk perubahan pola hujan yang dapat mempengaruhi produktivitas kebun kopi. Tantangan ini terutama terlihat pada produksi di dataran tinggi yang bergantung pada pola cuaca konsisten untuk fase pembungaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun