Media cetak dapat menjadi sumber informasi terpercaya dan mendalam di tengah maraknya informasi hoaks dan misinformasi di media sosial.
Kualitas jurnalisme dan analisis yang mendalam, serta penyajian berita yang menarik dan informatif, akan menjadi kunci keberhasilan media cetak di era digital.
Bagaimanapun, kemerosotan media cetak adalah fenomena global yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan pergeseran konsumsi informasi. Adaptasi, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci bagi media cetak untuk bertahan dan berkembang di era digital.
Kita pun jadi bertanya-tanya bagaimana seharusnya pihak media cetak merespon hal ini. Apakah mereka harus tetap sombong dengan menampilkan penulis-penulis yang menurut ukuran mereka hebat, atau bergelar panjang-panjang, atau mau menampilkan penulis yang biasa-biasa saja tapi tau menyuarakan sebuah opini yang benar sesuai dengan realitas sosio-kultural yang dihadapi bangsa ini.
Kemerosotan media cetak di era digital ini seharusnya menyadarkan pemimpin perusahaan melakukan transformasi dan strategi baru untuk menarik minat pembaca dan meningkatkan relevansinya.
Beberapa poin penting yang dapat dipertimbangkan
1. Memahami kebutuhan pembaca
Melakukan riset pasar untuk memahami minat, kebiasaan, dan platform yang digunakan pembaca.
Menyesuaikan format, gaya bahasa, dan jenis konten agar sesuai dengan preferensi pembaca modern, termasuk generasi muda.
Meningkatkan interaksi dengan pembaca melalui media sosial dan platform online lainnya.
2. Menampilkan keragaman suara