Soal Freedom palsu yang diseolahkan adalah hak dasar kaum OPM dengan mengacu pada HAM palsu barat yang mengHAMkan apa saja sejauh selaras dengan kepentingan mereka. Kalau perlu HAM tentang kucing pun harus diperjuangkan, sampai seorang perwira TNI yang menembaki kucing geladak yang selalu mengotori halamannya di Bandung harus ditindak hanya gegara diviralkan oleh kaum munafik yang berlagak mencintai kucing, meskipun tahu kucing itu brengsek karena kucing liar. Ee ternyata mereka itu tak pernah tahu arti dan makna HAM dalam perkucingan Indonesia yang seharusnya bisa menjaga ketenteraman kenyamanan dan kedamaian lingkungan sekitar. Halahh!
Dalam rangka pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens, kita tetap mendukung solusi damai. Biarlah pendeta sekaliber Karel Phil Erari yang menjalankan misi itu dan TNI yang menyiapkan evakuasi Mehrtens ke Jakarta. Kasihan Ibu Susi.
Kita tetap konsisten melangkah membangun Papua dengan visi nasional Indonesia. Satu poin penting bahwa Freeport bukan lagi masalah bagi Papua dan bangsa ini, sebab dalam perjanjian baru di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia adalah pesaham terbesar disitu. Kebijakan dan keadilan untuk Papua bisa dimulai dari situ.
Yang perlu sekarang adalah mencari cara yang paling efektif bagaimana TNI-Polri menangkapi orang-orang Autis yang tak pernah tahu bahwa ia sesungguhnya Autis dan meresahkan ortunya dan siapa saja, tapi tak mungkin dihabisi.
Sebagai gantinya tangkaplah dan penjarakanlah mereka para provokator angin surga dari rumpun kaum Idealis Utopis dan Kaum BSH si pemalas yang selalu menyanyikan lagu keadilan zaman baheula tentang Papua solution, padahal itu sudah lama tuntas tas tas tas tas ....
Joyogrand, Malang, Mon', May 08, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H