Kini, TNI memberlakukan status siaga tempur usai prajuritnya tewas dalam operasi penyelamatan Mehrtens. Siaga tempur diklaim akan diberlakukan di pusat operasi KKB.
Utopia
Kutipan berita aktual ini sengaja agak panjang, bukannya untuk mendramatisasi, tapi hanya untuk menunjukkan kepada kita betapa seorang Susi yang namanya dikenal sangat baik oleh semua anak bangsa di negeri ini bisa berang seperti itu.
Ia marah dalam timbre suara yang terdengar serak dalam rekaman percakapan yang ditayangkan luas di banyak media, betapa ia sudah membantu ribuan orang dengan susi air, betapa ia sangat menyayangi anak Papua, betapa ia sangat peduli pada keselamatan Philip Mehrtens sang pilot yang disandera, dan betapa ia pun mengenal baik ayah Egianus Kogoya yang ternyata adalah orang baik. Tapi itu semua sia-sia hanya karena watak tak terpuji seorang anak muda Egianus yang tak tahu diri dan tak pernah berkaca sejenak pun soal cita-cita utopis Papua Merdeka.
Apa semudah itu Papua Merdeka seperti membalik telapak tangan, seperti sim salabim cita-cita utopis itu langsung terwujud, seperti Lampu Aladin begitu ditiup muncul raksasa super baik yang akan menolongnya menggapai cita-cita utopis itu.
Jawabannya tentu Tidak. Papua merdeka adalah cita-cita utopis yang sejak lama diusung BSH atau Barisan Sakit Hati atau orang-orang Papua dan non-Papua yang tak kebagian. BSH adalah sebuah penyakit sosial di sebuah daerah yang sedang dikembangkan yang sedang bertransformasi menjadi daerah yang berdaya baik alam maupun sdmnya.
Kalaupun ada pergeseran nilai dalam turbulensi sosial-politik-ekonomi. Itu adalah konsekuensi logis dari akselerasi sebuah pembangunan, dan akan mencapai titik equilibrium baru pada perkembangan berikutnya sejauh dimonitor dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat.
Menyesatkan
Papua Merdeka sangatlah menyesatkan di kalangan OPM sekarang. Kalau di Timtim dulu kelompok bersenjatanya dikenal sebagai Falintil, dan kini di Papua kesohor sebagai KKB atau Kelompok Kriminal bersenjata.
KKB, kaum Idealis Papua yang mengawang-awang di langit biru dan aktivis OPM yang eksil di luar negeri. Itulah andalan Egianus dkk. Khusus andalan di luar negeri, mereka sesungguhnya sudah dipatahkan diplomat kita di MU PBB. Kesemberonoan negara-negara Melanesia yang sok-sok bantu gerakan separatis Papua ini pernah dipatahkan oleh seorang boru Tambunan diplomat muda Indonesia di PBB.
Indonesia sudah banyak belajar dari separatisme RMS, separatisme Sipadan dan Ligitan, separatisme Timtim, bahkan separatisme Permesta dan DI/TII tempo doeloe. Jasmerah atau jangan sekalipun melupakan sejarah. Itu yang terpenting bagi kita sekarang dalam rangka menjaga dan merawat NKRI bagi kepentingan anak-cucu kita di kemudian hari, hingga katakanlah visi Indonesia jaya bisa di awali perwujudannya pada 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 yad.