Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perang Saudara Terdahsyat Sepanjang Masa

19 Januari 2023   11:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanapun, keputusan telah diambil. Kaisar tetap akan kembali menginvasi provinsi pemberontak itu. Sudah tiga dekade serangkaian operasi militer diadakan di provinsi itu tetapi baru kali ini operasi yang dilakukan begitu besar, karena provinsi itu secara de jure (secara hukum/konstitusional) menolak sang Kaisar sebagai penguasa mereka. 

Anehnya walaupun menolak sang Kaisar, mereka menyebut diri sebagai negeri Domus yang sejati, sementara negeri Domus yang kini dipimpin sang Kaisar sebagai negara Domus yang harus dibebaskan dari Tirani. Di atas peta kini muncul negara Republik Demokratik Domus sebagai negara sendiri yang merdeka di samping Kekaisaran Domus.

Sebagai balasan atas kekalahan hari kemarin, sang Kaisar memutuskan untuk menurunkan bala tentara sebanyak tiga juta infantri, tiga ribu tank serta seribu pesawat tempur. Sepuluh meriam besar yang diikutsertakan adalah meriam raksasa howitzer, yang garis tengah moncong meriamnya adalah tiga puluh sentimeter, dengan panjang moncong meriam sekitar sepuluh meter. Meriam yang harus dioperasikan sepuluh orang itu diatur untuk menghantam posisi pemberontak di sekitar bukit Lorenz.

Pihak pemberontak sendiri bukanlah kekuatan militan yang dapat dianggap remeh, walaupun jumlah personel militer dan alutsista (alat utama sistem senjata) mereka jauh di bawah milik pemerintah. Sebabnya adalah kemutakhiran teknologi yang mereka gunakan. Kekuatan pemberontak sendiri memiliki tiga ribu pesawat tempur, lima ribu tank dan satu juta infantri.

 Industri mesin perang mereka digerakkan oleh dana yang didapatkan secara mandiri dengan menjual kakayaan alam mereka yang berlimpah: emas, tembaga, uranium dan minyak bumi dengan negara sahabat yang bersekutu dengan mereka: negeri Liam. Selain itu tidak dapat dimungkiri bahwa kekuatan teknologi militer kaum pemberontak didukung pula oleh kehebatan rekayasa teknik militer oleh beberapa ilmuan mereka. Frogsta sendiri memang sejak lama merupakan "provinsi ilmuan" sebab dari provinsi inilah, lahirlah enam dari sepuluh ilmuan negeri Domus. 

Bagaimanapun, kali ini kaisar sangat ingin menghancurkan kekuatan pemberontak itu sama sekali. Ia akan menggunakan seluruh kekuatan yang ada untuk menundukkan bekas provinsinya yang sekarang mengklaim diri sebagai negara merdeka itu. Genderang perang telah ditabuh. Suatu perang saudara paling dahsyat sepanjang sejarah akan terjadi.

                                                            ***

Pada hari yang ditentukan...

Sinar mentari yang kemerahan baru saja menerobos punggung bukit Lorenz, sementara pasukan raksasa kekaisaran bergerak ke arah Timur, menuju bukit Lorenz itu. Bukit Lorenz sendiri sebenarnya adalah puncak tertinggi dari perbukitan yang berbaris membentuk batas alami antara provinsi Forgsta dengan provinsi Rostrick, yang dikuasai pemerintah. Di sepanjang perbukitan inilah, kaum pemberontak menaruh pos-pos pertahanan mereka untuk menghadang tentara pemerintah. 

Jika pemerintah ingin menguasai kembali kota Lorenz, sebagai pusat provinsi Frogsta, maka benteng di sepanjang perbukitan ini harus ditundukkan. Jika benteng ini tunduk, maka kota Lorenz yang jaraknya hanya seratus kilometer dari barisan perbukitan itu akan jatuh. Tetapi jika bukit ini tidak dapat ditundukkan, maka kota Lorenz akan gagal dikuasai.

"Dhuarrrr!!!!" beberapa dentuman bunyi keras terdengar di pagi itu. Keheningan dan kebekuan pagi itu akhirnya pecah, dirobek oleh dentuman sepuluh meriam howitzer raksasa milik kekaisaran. Tembakan meriam raksasa itu diarahkan ke posisi-posisi pertahanan pemberontak di sepanjang perbukitan Lorenz. Segera bukit-bukit itu bergetar. Para pemberontak yang berlindung di bawah bunker-bunker beton mereka, rontok dalam sekejap waktu. Beberapa tentara pemberontak mencoba melawan dengan balas menembakkan meriam dan roket anti serangan udara. Beberapa dari mereka yang luput dari serangan itu, bergerak mundur ke arah pedalaman, menjauhi bukit Lorenz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun