Mohon tunggu...
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM Mohon Tunggu... Pengacara - Mahasiswa

Saya adalah Salah satu Mahasiswa aktif Pascasarjana Di Universitas Mathla'ul Anwa Banten,Hoby saya liburan atau bisa di sebut traveling dan juga Menyukai otomotif atau di sebut juga modifikasi dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dinamika Kekerasan Psikologis terhadap Anak Usia Dini dalam lingkungan Keluarga

17 Januari 2025   21:29 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Faktor ekonomi

Faktor lain yang memengaruhi sikap seseorang melakukan kekerasan adalah kondisi sosial ekonomi. Kemiskinan yang dihadapi sebuah keluarga sering membawa keluarga tersebut pada situasi kekecewaan yang pada gilirannya menimbulkan kekerasan. Hal ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga dengan anggota yang sangat besar. Masalah keuangan keluarga yang memprihatinkan atau kondisi keterbatasan ekonomi dapat menciptakan berbagai macam masalah sehingga secara relative dapat mempengaruhi jiwa dan tekanan yang sering kali akhirnya dilampiaskan terhadap anak (Nurwita et al., 2020).

" Saya baru saja di pecat dari tempat saya bekerja, dan semenjak itu anak saya terus saja rewel minta jajan. Saya tidak tahan dan akhirnya saya bentak dia"(N J, 34 tahun)

 

" Saya punya banyak masalah, pekerjaan, masalah dengan istri, masih saja ditambah anak rewel

ketika saya tiba di rumah" (UH, 27 tahun)

 

" Anak saya ada banyak, enam orang....jadi ya tidak cukup penghasilan saya untuk membiayai kebutuhan anak. Begitu pun anak masih suka meminta jajan yang banyak" (WU,37 tahun)

 

"Suami saya memberi uang bulanan kepada saya tidak cukup jumlahnya jika dipakai untuk jajan anak, hanya cukup untuk makan saja. Saya makanya sering marah kepada anak kalau dia rewel dan minta jajan terus. " (YS, 34 tahun)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun